Nakita.id - Apakah Moms termasuk yang sedang mengalami rambut rontok setelah covid?
Kejadian rambut rontok setelah covid memang dialami oleh sebagian penyitas ketika sudah sembuh.
Tapi, apakah sebenarnya yang menyebabkan rambut rontok setelah covid?
Perlu Moms tahu kalau sampai saat ini para ilmuwan masih mempelajari mengenai kondisi rambut rontok usai terinfeksi Covid-19.
Hanya saja, berdasarkan temuan terbaru, kerontokan rambut memang menjadi salah satu efek long covid.
Ini merupakan gejala atau efek jangka panjang setelah Moms atau Dads positif terjangkit virus corona.
Apalagi menurut penelitian, perempuan lebih banyak mengalami kondisi ini ketimbang pria.
Ditemukan 1 dari 10 mengalami efek long covid terus menerus sampai tiga bulan setelah infeksi Covid-19.
Melansir dari Kompas.com, dokter spesialis kulit dari Vivaldy Skin Clinic, dr Dedianto Hidajat menjelaskan perihal kerontokan rambut setelah sembuh dari covid-19 ini.
Ia menjelaskan kalau gejala kerontokan tersebut tidak dilami oleh semua penyitas.
Sementara salah satu gejala kerontokan karena pasien Covid-19 mengalami demam tinggi ketika terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Tak Perlu Keluar Duit, Modalnya Cuma Air Mawar yang Bisa Atasi Ketombe hingga Rambut Rontok
Penyebab lain seperti stres fisik dan mental juga dikatakan bisa berpengaruh pada kerontokan rambut.
"Tanda-tanda kerontokan rambut dalam hal ini disebut sebagai effluvium telogen dalam bahasa medisnya, gejalanya adalah kerontokan rambut yang berlebihan, terutama ketika menyisir, mencuci atau tertinggal di bantal," kata dr Dedianto.
Telogen effluvium sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika ada perubahan jumlah folikel rambut yang berfungsi menumbuhkan rambut.
Pemulihan tubuh
Pemicu telogen effluvium biasa terjadi beberapa bulan setelah peristiwa menegangkan, seperti tekanan emosional, operasi besar, atau demam tinggi.
Dokter kulit di Ohio State University Wexner Medical Center, Susan Massick, menjelaskan ketika tubuh meras terkejut, maka tubuh akan masuk mode penguncian.
Selanjutnya tubuh akan melakukan pemulihan pada fungsi-fungsi penting.
"Pertumbuhan rambut tidak sepenting fungsi lainnya, sehingga kalian berakhir dengan kerontokan rambut," kata dia.
Ahli juga mengatakan kalau mereka perlu meneliti lebih lanjut tentang kondisi dan peristiwa yang dialami penyitas dengan kerontokan rambut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR