Nakita.id - Bulan November 2021 ini, pemerintah sudah mengumumkan bahwa vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun sudah diperbolehkan.
Maka dari itu, pemerintah akan melakukan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun segera.
Pemerintah juga sudah mengumumkan bahwa vaksin Sinovac untuk anak di bawah 12 tahun dinyatakan aman.
Kali ini, Moms sudah tidak perlu risau lagi.
Anak sudah mulai bisa untuk diberikan kekebalan akan virus Covid-19.
Walaupun hingga saat ini, kita tetap harus berhati-hati akan adanya penularan yang lebih ganas lagi dari virus mutan.
Sampai saat ini, vaksinasi anak di bawah 12 tahun masih berada dalam tahap persiapan.
Sebelumnya juru bicara Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi telah mengumumkan bahwa Kemenkes akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk pelaksanaan vaksin ini.
Baca Juga: Cara Mengecek Sertifikat Vaksin Online Mudah Melalui Peduli Lindungi
Berhubung anak usia 6 hingga 11 tahun berada pada jenjang sekolah dasar.
Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin, menjelaskan perkembangan pelaksanaan vaksinasi untuk anak.
Menurutnya, vaksinasi untuk anak akan dilaksanakan apabila vaksinasi untuk lansia sudah terpenuhi.
Sedangkan, sampai sekarang vaksinasi untuk lansia baru mencapai 40 persen.
"Begitu (vaksinasi lansia) sudah selesai baru kita akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah dibanding orangtua," jelas Budi Gunadi, melansir dari Kompas.com.
Sebelum melaksanakan vaksinasi, Moms wajib memberi pengertian pada anak.
Apa saja, sih, yang perlu diketahui oleh anak mengenai vaksinasi?
Nantinya, apabila anak merasa takut akan vaksinasi, ini adalah hal yang wajar.
Rasa sakit saat disuntik akan membuatnya takut melakukan vaksinasi.
Namun, hal ini tentu saja perlu dihilangkan.
Sebab, tentu saja vaksinasi dilakukan demi kesehatan anak sendiri bukan?
Kita ingin anak-anak kita menjadi kebal terhadap paparan dan efek samping yang berlebihan dari Covid-19.
Maka dari itu, berikut adalah beberapa hal yang wajib Moms beritahukan ke anak mengenai vaksinasi:
1. Risiko kesehatan akan vaksinasi
Apabila anak takut akan divaksin, ada baiknya jika Moms untuk tetap jujur pada anak.
Katakan bahwa sebenarnya disuntik memang sakit, namun hanya sebentar.
Moms bisa mengatakan, "tentu akan lebih baik sakit sekarang walaupun sebentar saja, daripada harus mengalami sakit yang lebih parah dan lebih lama,"
Dengan begitu, anak mampu membandingkan bahwa memang vaksinasi ada manfaatnya walaupun sedikit sakit.
Katakan apa saja yang dialami jika nanti Si Kecil tidak menerima vaksinasi, misalnya peluang terkena virus Covid-19 lebih besar.
Namun, jangan sampai Moms membujuk anak melakukan vaksinasi dengan menggunakan kalimat seperti, "Ayo, jangan sampai dokternya marah, ya,".
Jika hal ini terjadi anak akan merasa lebih takut lagi dengan dokter, petugas kesehatan atau hanya sekadar pergi ke rumah sakit saja.
Moms bisa memberikannya reward atau imbalan setelah itu.
Anak cenderung akan merasa dihargai setelah menunjukkan sikap berani untuk melakukan vaksinasi.
Tak ada salahnya jika Moms memberitahu risiko efek samping yang diterima setelah melakukan vaksinasi.
Misalnya, tangan anak menjadi nyeri.
Apabila anak mengeluhkan lengannya yang nyeri setelah disuntik, Moms bisa memberikan kompres es agar rasa nyeri cepat hilang.
Minta anak untuk tetap beraktivitas seperti biasa dan tidak menghiraukan rasa nyeri tersebut.
Dengan tetap membuat lengan tersebut bergerak, rasa sakit akan lebih mudah hilang.
2. Persiapan sebelum vaksinasi
Memang sebenarnya tidak ada makanan atau kebiasaan yang membuat vaksin untuk bekerja lebih kuat.
Walaupun begitu, agar vaksin bekerja dengan maksimal, kita bisa meningkatkan imunitas kita.
Di antaranya adalah dengan menjaga asupan makanan dan melakukan beberapa kebiasaan baik.
Tentu saja, dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran imunitas si Kecil bisa ditingkatkan.
Berikut adalah daftar makanan yang baik untuk dikonsumsi sebelum menjalankan vaksinasi:
1. Jeruk
2. Brokoli
3. Bawang putih
4. Jahe
5. Bayam
Melansir dari Eating Well, Moms juga perlu mengingatkan anak untuk selalu mengonsumsi air putih yang cukup.
Sebab, dengan mengonsumsi air putih yang cukup, risiko pingsan setelah menerima vaksinasi akan berkurang.
Sementara itu, melansir dari Insider, melakukan olahraga yang cukup juga membuat Moms dan si kecil lebih lancar peredaran darahnya.
Maka dari itu, bakteri jahat yang ada pada darah bisa disingkirkan dari aliran darah yang lancar tersebut.
Tak perlu yang berat, melakukan olahraga ringan seperti jalan sehat setiap hari juga sudah cukup.
3. Protokol kesehatan
Tentu saja, setelah melakukan vaksinasi, anak wajib untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sebab, yang menyebabkan kekebalan kelompok atau herd immunity tidak hanya dari vaksinasi.
Namun, juga protokol kesehatan yang ketat.
Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini Cara Memperbaiki Kesalahan Data di Sertifikat Vaksin Covid-19
Mengenakan masker sangat diperlukan.
Pilih masker yang pas dengan ukuran anak sehingga tak kebesaran.
Pastikan Moms memilih jenis masker yang tepat untuk anak.
Moms bisa memilih masker jenis KN95 yang sudah memiliki efektivitas filtrasi tinggi.
Vaksinasi untuk anak memang belum berjalan hingga saat ini.
Namun, segera akan dilaksanakan.
Itu dia tadi beberapa hal yang perlu didiskusikan dengan anak sebelum melaksanakan vaksinasi.
Dua Resep Spesial ala Anchor yang Wajib Dicoba, Meracik Keajaiban Momen Liburan Bersama Keluarga
Source | : | Kompas.com,CDC,Eating Well,medilineplus.com |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR