Nakita.id - Apakah Moms penasaran bagaimana efek long covid dan gejalanya?
Ternyata, sebagian orang terkena efek long covid dan gejalanya pun beragam.
Ada yang terkena efek long covid dan gejalanya mengalami kelelahan hingga sesak napas.
Melansir dari BBC.com (17/9/2021), ada orang yang tertular Covid tidak akan sakit parah dan bisa sembuh dalam waktu yang relatif cepat.
Tetapi, beberapa orang memiliki masalah jangka panjang setelah sembuh dari infeksi awal bahkan jika mereka tidak sakit parah pada awalnya.
Panduan untuk petugas kesehatan Inggris menggambarkan long covid sebagai gejala yang berlanjut selama lebih dari 12 minggu setelah infeksi (baik infeksi parah atau ringan) yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab lain.
Menurut NHS, gejalanya meliputi:
1. kelelahan yang luar biasa
2. sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri dada atau sesak
3. masalah dengan memori dan konsentrasi ("kabut otak")
4. perubahan rasa dan bau
5. nyeri sendi
Survei telah mengidentifikasi puluhan bahkan ratusan gejala lainnya.
Sebuah studi besar oleh University College London (UCL), mengidentifikasi 200 gejala yang mempengaruhi 10 sistem organ
Gejala ini termasuk halusinasi, insomnia, perubahan pendengaran dan penglihatan, kehilangan memori jangka pendek dan masalah bicara dan bahasa.
Lainnya pun telah melaporkan masalah gastro-intestinal dan kandung kemih, perubahan periode dan kondisi kulit.
Tingkat keparahan gejala bervariasi.
Tetapi gejala-gejala ini juga dapat memiliki penyebab lain.
Penelitian ONS menemukan 0,5 persen orang yang dites negatif virus corona memiliki setidaknya satu gejala yang berlangsung selama tiga bulan, dibandingkan dengan 3 persen yang dites positif.
Apa penyebab long covid?
Jawabannya belum tahu pasti.
Salah satu kemungkinannya adalah infeksi membuat sistem kekebalan beberapa orang menjadi overdrive, menyerang bukan hanya virus tetapi juga jaringan mereka sendiri.
Itu bisa terjadi pada orang yang memiliki respons imun yang sangat kuat.
Virus itu sendiri masuk dan merusak sel-sel kita mungkin menjelaskan beberapa gejala seperti kabut otak dan hilangnya penciuman dan rasa, sementara kerusakan pembuluh darah khususnya dapat menyebabkan masalah jantung, paru-paru dan otak.
Teori lain adalah bahwa fragmen virus dapat tetap berada di dalam tubuh, mungkin tertidur dan kemudian diaktifkan kembali.
Ini terjadi pada beberapa virus lain, seperti herpes dan virus Epstein Barr yang menyebabkan demam kelenjar.
Namun, tidak ada banyak bukti untuk hal ini terjadi dengan Covid saat ini.
Kemungkinan ada beberapa hal berbeda yang terjadi pada orang yang berbeda, yang menyebabkan berbagai macam masalah.
Source | : | BBC |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR