Nakita.id - Artis kondang Nirina Zubir saat ini tengah bersitenggang dengan mantan Asisten Rumah Tangganya (ART) yang bernama Riri Khasmita.
Riri sendiri merupakan salah satu orang kepercayaan keluarga Nirina.
Pasalnya Riri lah yang selama ini merawat dan menjaga mendiang ibunda Nirina.
Namun, setelah ibunda Nirina meninggal dunia sang ART tersebut justru melakukan hal tal terduga.
Riri berhasil merampas 6 sertifikat tanah peninggalan ibunda Nirina.
Nominal dari 6 sertifikat tanah tersebut kurang lebih adalah Rp. 17 milliar.
Akhirnya Nirina pun melaporkan Riri beserta suaminya ke pihak yang berwajib.
Nirina mengaku, sangat sakit hati sekali dengan perbuatan mantan ART nya tersebut.
Pasalnya Nirina menilai, mendiang ibunya saja tidak pernah menikmati hasil jerih payahnya.
Karena selama ini almarhumah ibunda Nirina hidup dengan penuh kesederhanaan.
"Saya sakit hati dan marah karena saya tahu ibu saya sederhana sekali karena ibu saya enggak pernah menikmati uangnya sendiri," kata Nirina Zubir melansir dari Kompas.com.
Pada awak media Nirina pun menyampaikan, setelah merampas 6 sertifikat tanah milik sang ibunda, Riri mendadak hidup mewah.
Tak hanya beli mobil baru dan jalan-jalan ke luar negeri saja.
Riri juga memodali adiknya untuk sekolah di Malaysia dari hasil penggelapan uang tanah tersebut.
"Tapi dia (Riri) beli mobil baru, dia jalan-jalan ke luar negeri, dia modalin adiknya sekolah di Malaysia dari hasil ibu saya," sambung Nirina.
Nirina juga mengaku, selama ibundanya hidup justru ketika bepergian menaiki transportasi umum.
Sedangkan sang ART justru bisa membeli mobil dan membuka bisnis baru.
"Ibu saya ke mana-mana masih naik kereta, tapi beliau (Riri) ini punya mobil baru, bisnis baru," tutur Nirina sambil menangis.
Bahkan bukan hanya 6 sertifikat tanah, Riri juga mengambil uang kontrakan milik almarhumah ibunda Nirina.
Nirina juga menilai bahwa sang ibunda meninggal dalam keadaan tidak tenang lantaran kasus tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR