3. Moratorium
Dalam fase perkembangan identitas ini si anak remaja memang punya pengalaman melakukan banyak hal. Akan tetapi sesungguhnya belum memiliki tujuan hidup yang jelas atau tertunda. Misalnya, anak remaja yang tinggal di dalam asrama. Dia mungkin punya bamyak pengalaman tapi belum bisa membuat pilihan oleh karena ada aturan di asrama sehingga dia tidak bisa menentukan sikap.
Oleh karena itu bila dilihat dari perspektif komitmen maka si anak remaja itu tidak mempunyai komitmen untuk melakukan tindakan.
4. Achievement
Anak remaja dalam fase achievement adalah anak remaja yang sudah menghadapi krisis karena ia berani melakukan eksplorasi dari lingkungan tertutup di rumah. Dalam hal ini orangtua sudah rutin menanamkan ajaran yang baik. Karena itu, orangtua akan rela dan berani membiarkan anak untuk eksplorasi ke kehidupan real untuk belajar. Pola asuh demokratis mengambil peran penting dalam fase ini.
Dari perspektif komitmen, si anak remaja sudah punya komitmen yang kuat akan prinsip yang dipegangnya. Dia memang menghadapi godaan di luar sana, di dalam pergaulannya. Akan tetapi dia tetap pada pilihannya berdasarkan nilai kebaikan yang dia pegang.
(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR