dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjelaskan, umumnya cacing yang paling sering ditemukan di tanah adalah cacing tambang.
"Disebut Ancylostoma ya, kalau bahasa kedokterannya," tutur dr. Eko dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id pada Sabtu lalu (20/11/2021).
Menurut dr. Eko, cacing tambang juga menjadi jenis cacing yang banyak ditemukan di Indonesia, selain cacing gelang (Ascariasis).
"Dan ini, dia sangat agresif, karena dia bisa bertelur banyak banget," ujarnya.
"Saya pernah mendapatkan kasus pasien dengan cacing tambang ini, sampai menyumbat dari usus, jadi dia tidak bisa BAB (buang air besar)," lanjutnya.
Cara cacing tambang ini menyerang Si Kecil cukup unik, yaitu dengan menembus kulit melalui sela-sela dari jari-jari kaki, Moms.
Menurut dr. Eko, larva atau telur cacing tambang bisa di dalam tanah akibat adanya penderita cacingan yang mungkin sering membuang kotoran di sembarang tempat, seperti tanah.
"Misalnya nih ya, ada penderita cacingan. Terus sudah begitu, dia buang hajat (kotoran) di tanah. Buang hajat di sembarang tempat, kemudian nanti larvanya itu bergerak di tanah dan itu dapat menembus kulit," jelasnya.
"Menembus kulitnya itu akan disertai rasa gatal dari sela-sela jari. Biasanya sela-sela jari, karena sela-sela jari itu adalah kulit yang paling tipis di antara permukaan kulit telapak kaki. Nah, itu gampang untuk ditembus," lanjutnya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR