Nakita.id - Moms, tolong jangan batasi ruang gerak Si Kecil saat bermain, ya.
Apalagi, saat Si Kecil bermain di luar rumah.
Pasalnya, bermain di luar memiliki sederet manfaat untuk perkembangan fisik, mental, dan emosional Si Kecil, Moms.
Juga, memberi stimulus pada otak dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang begitu cepat.
Terlebih, bisa mengembangkan kemampuan sosialnya dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dimulai dari teman-teman seusianya.
Meski begitu, banyak Moms yang tak sadar kalau ada bahaya yang mengancam Si Kecil saat bermain di luar, salah satunya risiko kecacingan.
Mungkin saja di tanah tempat Si Kecil bermain itu sendiri mengandung larva atau telur cacing yang bisa saja menyerang Si Kecil tanpa disadari.
Bagaimana caranya, ya?
Yuk, kita simak penjelasan menurut dokter spesialis anak ini!
Baca Juga: Main di Pantai Tanpa Alas Kaki, Pasangan Ini Mengalami Hal Mengerikan
dr. Eko Kristanto Kunta Adjie, Sp.A, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading menjelaskan, umumnya cacing yang paling sering ditemukan di tanah adalah cacing tambang.
"Disebut Ancylostoma ya, kalau bahasa kedokterannya," tutur dr. Eko dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id pada Sabtu lalu (20/11/2021).
Menurut dr. Eko, cacing tambang juga menjadi jenis cacing yang banyak ditemukan di Indonesia, selain cacing gelang (Ascariasis).
"Dan ini, dia sangat agresif, karena dia bisa bertelur banyak banget," ujarnya.
"Saya pernah mendapatkan kasus pasien dengan cacing tambang ini, sampai menyumbat dari usus, jadi dia tidak bisa BAB (buang air besar)," lanjutnya.
Cara cacing tambang ini menyerang Si Kecil cukup unik, yaitu dengan menembus kulit melalui sela-sela dari jari-jari kaki, Moms.
Menurut dr. Eko, larva atau telur cacing tambang bisa di dalam tanah akibat adanya penderita cacingan yang mungkin sering membuang kotoran di sembarang tempat, seperti tanah.
"Misalnya nih ya, ada penderita cacingan. Terus sudah begitu, dia buang hajat (kotoran) di tanah. Buang hajat di sembarang tempat, kemudian nanti larvanya itu bergerak di tanah dan itu dapat menembus kulit," jelasnya.
"Menembus kulitnya itu akan disertai rasa gatal dari sela-sela jari. Biasanya sela-sela jari, karena sela-sela jari itu adalah kulit yang paling tipis di antara permukaan kulit telapak kaki. Nah, itu gampang untuk ditembus," lanjutnya.
Biasanya, cacing tambang seringkali ditemukan di daerah pedesaan, dimana banyak orang yang menelanjangkan kakinya.
"Banyak orang telanjang kaki untuk jalan di pematang sawah, atau di kebun, atau di tanah lapang ya. Risiko untuk tertular cacing tambang ini tinggi sekali, karena gampang tertular lewat sela-sela jari," jelas dr. Eko.
Meski begitu, hal tersebut tidak menutup kemungkinan kalau cacing tambang tidak akan ditemukan di daerah luar pedesaan, Moms.
Oleh karenanya, pastikan Si Kecil selalu menggunakan sepatu saat berada di luar rumah ya, Moms.
Selain itu, dr. Eko juga menyarankan agar Si Kecil selalu menjaga kebersihan pribadi.
Terlebih, saat Si Kecil membuang kotoran.
"Khususnya untuk yang tinggal di daerah (pedesaan), selalu membiasakan diri untuk membuang hajat di tempat-tempat yang benar gitu. Bukan di alam terbuka atau di atas tanah. Karena, ini dapat menjadi sarana-sarana penularan yang sangat massive (besar), dan kita tidak bisa mencegah itu," tegas dr. Eko.
Moms, yuk jaga Si Kecil agar semakin berhati-hati saat bermain di luar rumah.
Juga, ajari Si Kecil untuk selalu membuang kotoran pada tempat yang tepat.
Baca Juga: Belum Terlambat Kalau Lakukan Sekarang, Ini Dia Cara Mengatasi Cacingan pada Anak
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR