Nakita.id - Banyak orang beranggapan, kita harus menyikat gigi keras-keras biar semua plak dan kotoran di mulut bisa hilang.
Padahal plak yang menempel di gigi dan gusi mudah dibersihkan loh! Bahkan bisa hilang cukup dengan usapan selembar kain.
Namun, bukan berarti kita boleh menyikat gigi dengan asal dan terburu-buru.
Sikat gigi harus dilakukan dengan benar, sampai dia bisa menjangkau plak dan kotoran di sudut-sudut mulut kita.
Jadi bukan seberapa keras tekanannya, melainkan seberapa baik kemampuan sikat gigi untuk membersihkannya.
Melansir dari Bright Side, ini yang akan terjadi saat kita menyikat gigi terlalu keras.
1. Gusi mulai menyusut
Kalau menyikat gigi terlalu keras, gusi bisa menyusut dan merosot turun sehingga akar gigi kita jadi terlihat.
Akhirnya kita harus menambalnya, bahkan mencabut gigi tersebut karena sudah tidak sehat lagi.
2. Lapisan pelindung gigi hilang
Menyikat gigi terlalu keras akan membuat bulu-bulu pada sikat gigi jadi kasar.
Hal ini bisa menyebabkan abrasi gigi, yakni kondisi saat email gigi hilang dan terkikis.
Akhirnya kita harus berkali-kali ganti sikat gigi dalam waktu sebulan.
Idealnya sikat gigi boleh diganti setiap 3-4 bulan, Moms!
3. Gigi jadi lebih sensitif
Gigi kita bisa menjadi sangat sensitif ketika email yang melindunginya mulai menipis.
Karena tidak ada email, akar gigi sudah tidak terlindungi lagi.
Saraf-sarafnya pun bersentuhan dengan berbagai makanan dan minuman yang masuk ke mulut.
Sehingga sarat-sarafnya akan terkejut saat terkena makanan dan minuman yang sangat panas atau sangat dingin.
4. Gigi di dekat gusi tidak berkilau lagi
Gigi sedikit lebih gelap di bawah gusi karena tidak terlindungi oleh email.
Inilah sebabnya ketika gusi jadi turun, akar gigi yang terlihat berwarna kuning atau sedikit gelap dari warna gigi.
Akar gigi pun jadi rentan terpapar semua jenis kuman dan bakteri.
Yuk hentikan kebiasaan menyikat gigi keras-keras, efeknya bisa membahayakan seluruh kesehatan mulut dan gigi loh!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR