Nakita.id - Moms wajib tahu, berikut ini cara menghilangkan keriput di wajah dengan bunga melati.
Sebagian besar orang tentu saja tidak ingin kulit wajahnya berubah menjadi keriput.
Bahkan, orang-orang yang usianya sudah lanjut pun sering kali kesal apabila keriput di wajah mulai terlihat jelas.
Padahal, munculnya keriput di wajah merupakan sesuatu yang wajar dan akan dialami banyak orang.
Akan tetapi, kebanyakan orang justru tidak bisa berlapang dada menerima setiap perubahan di wajahnya.
Selama ini, kebanyakan orang rela melakukan berbagai cara untuk melenyapkan keriput di wajah.
Mulai dari menggunakan berbagai produk skincare yang ada, perawatan wajah di klinik kecantikan, operasi agar kulitnya kembali kencang, ataupun suntik wajah.
Hal tersebut dilakukan banyak orang agar wajahnya tetap terlihat awet muda.
Melakukan cara-cara tersebut tentu saja akan menguras kantong.
Padahal, untuk menghilangkan keriput di wajah, Moms bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di rumah.
Salah satu bahan alami yang bisa digunakan untuk mengatasi keriput di wajah adalah bunga melati.
Bunga yang memiliki aroma harum ini cenderung mudah sekali tumbuh di halaman rumah.
Manfaat bunga melati bukan hanya memperindah halaman, tapi juga memiliki jutaan manfaat baik bagi kesehatan dan kecantikan.
Selain bisa memberantas keriput di wajah, bunga melati sendiri bisa mencegah tanda-tanda penuaan.
Pasalnya, melansir dari Tribunnews.com, bunga melati memiliki kandungan yang dapat melawan radikal bebas di kulit.
Radikal bebas itulah yang menjadi biang kerok kulit menjadi berkerut.
Baca Juga: Ya Ampun Menghilangkan Keriput hingga Flek Hitam Bisa Semudah Ini, Cuma Pakai Pisang!
Selain itu, manfaat bunga melati untuk kecantikan adalah untuk mengatasi kulit kering.
Cara menghilangkan keriput di wajah dengan bunga melati juga sangat mudah.
Moms cukup minum secangkir teh melati seriap hari.
Dengan begitu, keriput di wajah Moms bakalan lenyap.
Selain itu, wajah juga terhindar dari tanda-tanda penuaan lainnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR