Selain itu, dr. Coetzee, yang juga menjabat di Komite Penasihat Menteri untuk Vaksin, mengatakan bahwa pasiennya tidak ada yang melaporkan anosmia atau kehilangan indra penciuman atau perasa.
Juga, tidak ada yang mengalami penurunan kadar oksigen atau sesak napas.
Sejauh ini, menurut dr. Coetzee, varian Omicron ini mempengaruhi orang yang berusia 40 tahun atau lebih muda.
Bahkan, hampir setengah dari pasien dengan gejala varian Omicron yang dirawatnya ini tidak divaksinasi.
Berita munculnya varian baru virus corona B.1.1529 Omicron ini memicu reaksi cepat dari beberapa negara, termasuk Inggris yang telah memberlakukan larangan perjalanan di beberapa negara Afrika Selatan sejak Jumat lalu (26/11/2021).
Selain Inggris, Indonesia juga termasuk salah satu negara yang melarang 8 negara dari benua Afrika, termasuk Afrika Selatan, untuk masuk ke Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR