Meski demikian, ada beberapa cara untuk membedakan kedua kondisi itu.
Bila gejalanya terkait dengan masalah jantung, kita akan merasa ada tekanan di dada, sensasi terbakar, dan rasa sangat sesak.
BACA JUGA: Berubah Drastis, Begini Penampilan Kevin 'Home Alone' Sekarang
Nyeri tersebut juga akan semakin parah setelah melakukan olahraga atau ada stres emosional.
Rasa nyeri dapat menyebar ke punggung, leher, rahang, atau lengan.
Sering kali diikuti dengan rasa pusing, mual, sulit bernapas, dan denyut nadi tak teratur.
Dokter juga akan mencurigai serangan jantung jika pasien memiliki faktor risiko, misalnya punya penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, kegemukan, merokok, atau kolesterol tinggi.
BACA JUGA: Berubah Drastis, Begini Penampilan Kevin 'Home Alone' Sekarang
Durasi juga berpengaruh. Angina atau nyeri dada akibat jantung bisa bertahan sampai 10 menit sebelum rasa nyerinya hilang.
Serangan jantung bisa lebih lama dari itu, dan nyeri GERD dapat terjadi sampai satu jam.
Bila rasa nyeri terkait dengan masalah pencernaan, seperti GERD, maka rasa nyeri tajam itu akan terasa memburuk setelah mengonsumsi makanan pedas atau berlemak.
Nyeri juga dipengaruhi oleh perubahan posisi, misalnya memburuk jika kita berbaring.
Nyeri akibat naiknya asam lambung juga akan memicu rasa tertentu di mulut.
Untuk memastikannya, segera ke rumah sakit.
Selain itu, lakukan check up kesehatan secara berkala jika memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR