Tegur saja secara halus.
2. Pahami anak
Sebenarnya, anak belum begitu paham akan konsep kepemilikan, mana miliknya dan mana punya orang lain.
Dalam hal ini peran orangtua, pengasuh, atau orang dewasa lain sangat diharapkan sebagai jembatan antara fakta dan apa yang dipikirkan anak.
BACA JUGA: Masa Kecil Berbanding Terbalik, Donita Bangga Anak Sulung Rajin Pergi ke Sekolah
Saat anak merebut mainan temannya, jelaskan "bukan dengan cara merebut. kamu kan bisa bilang, Aku pinjam bola mu, dong, sebentar aja."
3. Alihkan perhatian anak
Carikan objek pengganti berupa mainan lain.
Tak harus yang sama persis, tapi paling tidak mampu menggugah minatnya hingga bisa teralihkan dan tak menangis berkelanjutan.
4. Berusahalah lebih tanggap terhadap kebutuhan anak
Mungkin saja dia bosan dengan permainan yang berlangsung atau mengantuk lalu mencari gara-gara dengan melakukan aksi yang tidak-tidak.
5. Ajarkan komunikasi pada anak
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR