Monks dan Knoers memberikan contoh ketika anak mengucapkan kata “kursi” maka kata yang diucapkannya itu mempunyai arti sama dengan sebuah kalimat utuh, walaupun orang dewasa harus berusaha menafsirkannya dengan tepat.
Jadi, kata “kursi” itu dapat berarti “saya mau duduk di kursi” atau “mau mainan yang ada di kursi”, atau juga bisa berarti perintah “mama harus duduk di kursi”.
Dengan demikian, kata-kata pertama anak yang berupa satu kata tidak bisa dipandang sebagai penyebutan objek, tapi harus dimengerti sebagai sebuah kalimat satu kata yang merepresentasikan rangkaian pikiran dan kehendak si anak.
(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR