Nakita.id - Belum lama ini, masyarakat dibuat khawatir dengan munculnya varian baru dari virus Corona.
Munculnya varian baru yakni varian Omicron ini dinilai lebih membahayakan dan lebih menular dibanding varian-varian sebelumnya.
Mengutip dari Guardian, varian Omicron dinilai 500 persen lebih cepat dibanding varian asli virus corona SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan China pada Desember 2019 lalu.
Baca Juga: Virus Covid-19 Omicron Lebih Berbahaya dari Varian Sebelumnya, Cari Tahu Faktanya
Kebenaran bahwa kecepatan menular varian Omicron ini juga dibenarkan oleh WHO dalam keterangan resminya.
Menurut WHO, varian Omicron memiliki lebih banyak mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Kontras dengan pernyataan dari WHO, Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr. Gunadi,Sp.BA., Ph.D., mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap kemunculan varian Omicron.
Meski demikian, tetap waspada jika varian ini terdeteksi di tanah air.
“Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara dimana varian Omicron terdeteksi,” kata Gunadi dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa (30/11/2021).
Gunadi mengatakan, virus Covid-19 akan terus bermutasi dengan memunculkan varian-varian baru dengan tingkat keganasan dan daya penularan yang berbeda satu sama lain.
Namun sampai saat ini varian Omicron belum terbukti lebih menular dan berbahaya dari varian Delta.
“Belum ada bukti yang kuat. Yang ada buktinya adalah reinfeksi, tapi itupun masih minimal buktinya,” paparnya.
Meski masih minim penelitian tentang varian ini, ia sepakat dengan rekomendasi dari WHO yang menyarankan agar varian baru ini patut diwaspadai.
“Tetap diminta waspada oleh WHO,” jelasnya.
Menurutnya, vaksin dan penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru Covid-19.
Kedua strategi ini merupakan cara efektif untuk mencegah infeksi varian Omicron.
“Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu untuk membuktikannya,”tegasnya.
Organisasi kesehatan dunia atau WHO belum lama ini mengumumkan, varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian sehingga patut diwaspadai.
Pasca penetapan varian asal Afrika Selatan ini, sejumlah negara termasuk Indonesia melakukan upaya pencegahan dengan menutup bandara dari kedatangan WNA dari negara yang sudah terdeteksi Omicron.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Universitas Gadjah Mada Sebut Omicron Belum Terbukti Lebih Menular dari Varian Delta
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR