"Kami berhipotesis bahwa diabetes mereka mungkin berbeda, mereka mungkin telah mengembangkan diabetes karena alasan yang tidak terkait dengan obesitas," kata Carnethon dikutip dari Time.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), Carnethon dan timnya meninjau data tentang lima penelitian sebelumnya yang melacak orang-orang untuk Faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian yang dilakukan antara 1990 dan 2011 ini melibatkan 2.625 orang yang baru didiagnosis menderita diabetes, dan sekitar 12% di antaranya memiliki berat badan normal.
BACA JUGA: Kesetaraan dan Keadilan Gender Dimulai dari Lingkungan Rumah Tangga
Para peneliti ini menemukan, pasien yang bertubuh ramping secara metabolik memiliki kesamaan dengan penderita obesitas.
Bedanya hanya bobot tubuhnya.
Dan mereka dua kali lipat mengalami kematian daripada penderita diabetes yang bertubuh gemuk.
Bahkan setelah disesuaikan dengan faktor risiko lain, yang diketahui berkontribusi terhadap diabetes, seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan merokok, tingkat kematian yang lebih tinggi tetap ditemukan.
Secara keseluruhan, tingkat kematian pada orang dengan kelebihan berat badan dengan diabetes adalah 1,5% per tahun, dibandingkan dengan 2,8% pada pasien bertubuh kurus.
Lantas apa yang membedakan penyakit ini pada orang dengan berat badan normal?
BACA JUGA: Catat! Kekerasan Rumah Tangga Terjadi karena Perkawinan Tak Bahagia
Memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal itu, namun beberapa penulis menduga ada sedikit dugaan.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR