Nakita.id - Manfaat daun sirih sudah tak perlu diragukan lagi.
Mulai dari orang dewasa hingga orangtua pasti sudah sangat mengakui manfaat daun sirih.
Pasalnya manfaat daun sirih bisa dirasakan dari mulai ujung kepala hingga ujung kaki.
Caranya mulai dari diminum hingga untuk mandi Moms bisa merasakan manfaat daun sirih.
Tapi bicara soal minum daun sirih, apakah Moms pernah mendengar bahaya minum air rebusan daun sirih?
Meski dikenal sebagai salah satu pengobatan herbal, ternyata ada orang yang tidak boleh minum air rebusan daun sirih.
Jika nekat, bukan manfaat yang akan Moms dapat melainkan bahaya air rebusan daun sirih.
Tapi tidak semua orang yang tidak boleh minum air rebusan daun sirih, melainkan orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Lalu siapa saja orang yang tidak boleh minum air rebusan daun sirih?
Mengutip dari India Parenting berikut orang yang tidak boleh minum air rebusan daun sirih karena alasan kesehatan:
Sariawan
Orang yang sedang sariawan jangan minum air rebusan daun sirih dulu.
Pasalnya minum air rebusan daun sirih menyebabkan kekakuan pada mulut dan menyebabkan sariawan makin parah.
Ketika Moms sengaja minum air rebusan daun sirih dan merasakan kaku mulut Moms tidak akan bisa merasakan pergerakan rahang.
Hal ini tentunya membuat kondisi Moms jadi lebih buruk.
Pengidap kanker
Orang yang memiliki riwayat penyakit kanker tidak boleh minum air rebusan daun sirih karena daun sirih bisa memicu sel kanker terus menerus tumbuh.
Bukannya sembuh dari penyakit mematikan Moms akan merasa kesakitan karena minum air rebusan daun sirih.
Hamil
Sedang hamil? Jangan minum air rebusan daun sirih.
Pasalnya minum air rebusan daun sirih bisa menyebabkan keguguran.
Jika tidak keguguran, bayi akan lahir cacat jika Moms terus menerus minum air rebusan daun sirih.
Nah, untuk ketiga orang di atas jangan minum air rebusan daun sirih ya, bahaya!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | india parenting |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR