Pola asuh ini adalah kutub yang berlawanan dari pola asuh otoritatif, meskipun namanya hampir mirip. Dalam pola asuh ini orangtua sering melakukan hal yang membatasi tanpa alasan. Orangtua juga kerap menghukum dan memaksa anaknya mengikuti aturan. Yang memprihatinkan, orangtua sering menunjukkan kemarahan bila aturannya dibantah dan bahkan sampai memukul anak. Tidak ada ruang diskusi mendengarkan pendapat anak untuk berkompromi.
Tentu saja pola asuh semacam ini harus dihindari. Bahkan sudah ada aturan-aturan negara dan konvensi sosial yang mengatur apa yang tidak boleh dilakukan oleh orangtua kepada anak. Sebab, pengasuhan semacam ini akan membuat anak menjadi tertekan karena susah bergaul di lingkungan sosial.
Sulit menemukan anak yang bahagia dalam pola asuh ini. Karena anak tertekan dan tidak bahagia maka kemampuan komunikasinya menjadi lemah dan pergerakannya menjadi lamban. Tidak jarang pola asuh agresif yang dialaminya ini akan diturunkannya kelak apabila ia memiliki anak.
Baca Juga: Perkembangan Anak, 3 Manfaat Tahapan Bermain dalam Masa Kanak-kanak Awal
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR