Dalam dunia medis sendiri, peringatan keguguran pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu lebih dikenal dengan istilah abortus imminens.
Kondisi seperti ini dapat dikatakan ancaman karena kerap mengeluarkan perdarahan di trimester awal.
Sedangkan perdarahan salah satu tanda terjadinya keguguran yang paling umum terjadi.
"Bila tidak ada terus kemudian kita lakukan USG, untuk memastikan apakah janinnya masih ada atau tidak. Kalau janinnya masih ada terutama detak jantung tentunya kita sebut ini adalah abortus imminens atau ancaman keguguran yang masih dipertahankan," terang dr. Malvin.
Jika Moms mengalami perdarahan yang sangat nyeri pada trimester pertama kehamilan segera periksakan ke dokter.
Nantinya dokter kandungan akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk menentukan pengobatan medis yang sesuai.
"Biasanya kita akan melakukan pencegahan dengan cara dirawat, kita pantau dua, sampai tiga hari, atau perawatan di rumah dan tidak turun dari tempat tidur," imbuhnya.
Namun, jika dalam pemeriksaan terdapat tanda-tanda keguguran seperti adanya pembukaan, dan detak jantung janin sudah tidak berdenyut dapat dipastikan Moms mengalami keguguran.
"Tetapi ketika ketika jalan pembukaan sudah, apalagi USG kita melihat jantung sudah tidak ada kita bilang pada ibu tidak akan berlangsung dan tidak bisa dilakukan lagi," terang dr. Malvin.
Ketika telah dinyatakan keguguran, nantinya dokter akan melakukan beberapa tindakan baik pemberian obat maupun kuret yang menjadi prosedur untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim.
"Kita akan melakukan tindakan dengan pengeluaran janin bisa dengan obat-obatan atau tindakan biusan dengan disebut kuret," pungkas dr. Malvin.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR