Nakita.id - Meletusnya Gunung Semeru meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) di mana bencana alam ini terjadi tiba-tiba dan tidak disangka.
Sampai berita ini diturunkan, update korban meninggal dunia sudah mencapai 34 orang dengan 16 orang lainnya masih hilang.
Ribuan warga selamat kini tengah berada di pengungsian dengan kondisi membutuhkan bantuan untuk hidup sehari-hari.
Badan Penanggulagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang memberikan keterangan.
"34 orang meninggal dunia, 16 masih dalam pencarian," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang melalui pesan tertulis seperti dikutip dari KOMPAS.
Menambahi, puluhan orang dalam kondisi luka yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Perawatan di RS yang luka bakar serius," katanya.
"Luka-luka 69 orang," tambahnya.
Dari ribuan korban selamat, ada seorang ibu hamil dengan usia kandungan 9 bulan.
Ibu hamil tersebut bernama Ayuningsih (23 tahun) yang harus ikut berlarian bersama warga lain demi menyelamatkan diri dari awan panas guguran Gunung Semeru.
Ayu menyelamatkan diri dipapah oleh sang suami, Mohammad Nur Efendy (23 tahun).
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, IDAI Siagakan Relawan Dokter Spesialis Anak di Daerah Bencana
Warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang ini berlari belasan kilometer sampai ke tempat aman.
"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokoknya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya dilansir dari Surya.
Ayu mengaku saat berlari, kakinya terinjak oleh warga lain yang menimbulkan luka lecet.
Setelah melewati peristiwa menegangkan tersebut, Ayu mengaku lega tahu janin di kandungannya dalam kondisi sehat.
"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat."
"Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," kata dia.
Lebih lanjut, Ayu berharap kalau akan ada yang membantu biaya persalinannya nanti.
Mengingat rumah dan harta bendanya semua luluh lantak oleh awan panas guguran Gunung Semeru.
"Semoga ada yang membantu biaya persalinan. Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," ujar Ayu.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | kompas,Surya,tribunnews |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR