Saat diwawancara oleh tim Nakita.id, Senin (6/12/2021), Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSIA Brawijaya Antasari, Dr. Malvin Emeraldi SpOG (K) FER, mengatakan jika sekitar 60 persen penyebab keguguran berasal dari kelainan pada janin.
Hal itu disebabkan karena terdapat kelainan pada kromosom sang janin yang membuat ibu hamil rentan mengalami keguguran.
Kelainan pada janin bisa menjadi suatu pertanda kandungan tidak dapat tumbuh dengan optimal.
"Keguguran yang terjadi di bawah tiga bulan, sekitar enam puluh persen memang disebabkan janinnya memiliki kelainan kromosom. Dalam arti, spermanya membawa genetik yang kurang bagus atau sel telur ibu bawa genetik yang kurang bagus sehingga terjadinya keguguran," ucap dr. Malvin.
Baca Juga: Perdarahan Selama Kehamilan Tak Melulu Keguguran, Begini Penjelasannya Menurut Dokter Kandungan
Tak hanya itu saja, keguguran juga bisa terjadi yang dipengaruhi oleh kondisi sang ibu.
Khususnya dari usia ibu hamil yang dapat memengaruhi risiko terjadinya keguguran.
dr. Malvin mengatakan Moms yang mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun dapat menyebabkan keguguran.
Ini disebabkan karena kualitas dari sel telur yang dihasilkan pada ibu hamil berusia lanjut sudah tidak lagi terlalu bagus.
"Faktor usia ibu, di atas 35 tahun itu sudah mulai cadangan telur menurun, walaupun hamil memiliki risiko keguguran karena keualitas telur wanita akan menurun seiring bertambahnya usia ibu," sambungnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR