Nakita.id - Kebiasaan menggigit kuku kerap dilakukan oleh beberapa orang yang disebut juga onychophagia.
Ini sebenarnya merupakan salah satu kebiasaan buruk yang bisa merusak kuku dan menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Dengan menggigit kuku, kotoran akan dengan mudah masuk ke dalam mulut.
BACA JUGA:Hindari Kebiasaan Menggigit Kuku, Ini Risiko Kesehatan yang Akan Terjadi
Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan infeksi jari dan kerusakan gigi.
Beberapa orang merasa kesulitan untuk berhenti melakukan kebiasaan ini karena terjadi tanpa sadar.
Nah, ternyata kebiasaan ini memiliki penyebab lo, Moms.
Para peneliti mengelompokkan kebiasaan ini sebagai kelainan perilaku, yang biasanya dilakukan untuk menenangkan diri saat cemas atau stres.
Misalnya saat si kecil panik karena harus berbicara di depan kelas, saat tidak menyelesaikan PR, dan banyak kecemasan lainnya.
Mengigit kuku, tidak hanya menunjukkan tingkat stres atau kecemasan seseorang.
BACA JUGA:Kulit Berminyak? Cukup Atasi dengan Bahan Alami dan Murah Ini
Menurut Journal of Behaviour Therapy and Experimental, kebiasaan menggigiti kuku juga menunjukkan seseorang itu sangat perfeksionis.
Perfeksionis ini adalah sifat seseorang yang menginginkan segala sesuatunya bisa berjalan sempurna, sesuai dengan yang diinginkannya.
Jadi, orang-orang perfeksionis yang menggigiti kukunya, biasanya sedang menunjukkan rasa frustasinya karena keinginannya yang tidak tercapai.
Selain itu, seseorang menggigiti kukunya juga bisa karena mereka sedang bosan.
BACA JUGA: Lahir Prematur dengan Berat 1 kg, Begini Kondisinya Setahun Kemudian
Sambil menunggu atau mengisi kekosongan, tanpa sadar mereka menggigiti kukunya.
Nah, bila si kecil adalah salah satu orang yang sering melakukan kebiasaan seperti ini, Moms bisa menguranginya dengan mencoba mengendalikan emosi, supaya menjadi lebih tenang.
Artikel ini pernah ditayangkan di Bobo.grid.id pada Rabu (14/3/2018) dengan judul Inilah 3 Penyebab Onychophagia, Kebiasaan Menggigit Kuku Tanpa Sadar
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR