Tetapi gejala depresi covert bisa dilihat ketika seseorang setelah mengalami keguguran merasa kehilangan minat dalam segala hal.
Mereka yang memiliki depresi overt pasca keguguran lebih sulit untuk fokus dan berkonsentrasi dalam urusan pekerjaan.
"Yang tidak tampak adalah dia kehilangan minat atau hopeless, sulit berkonsentrasi ketika bekerja misalnya," ujar Olivia.
Selama beberapa waktu, Moms yang mengalami gejala depresi tertutup akan merasakan rasa cemas yang luar biasa.
Bahkan merasa penyebab kematian sang janin adalah dirinya sendiri.
"Ada muncul perasaan cemas dan perasaan bersalah yang berkepanjangan," ujarnya.
Gejala depresi pasca keguguran yang tak segera ditangani tentu sangat berbahaya, apalagi jika sampai memunculkan rasa keinginan untuk mengakhiri hidup.
Olivia menyarankan, setelah mengalami keguguran sebaiknya para ibu mengikuti tindakan pencegahan agar kondisi fisik dan mental tetap sehat.
Jika diperlukan, pasca mengalami keguguran Moms bisa langsung menemui para ahli seperti psikolog untuk menceritakan segala keluh kesah yang dialami.
Nantinya, psikolog akan memberikan treatment guna meningkatkan kesehatan mental dan fisik menjadi lebih baik dengan segera.
"Jika ini terjadi selama dua minggu berturut-turut biasanya saya dan rekan psikolog lainnya menyarankan untuk menemui ahli yang profesional di dalamnya. Nanti kita akan berikan treatment yang pas bagi ibu yang baru saja mengalami keguguran," pungkas Olivia.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR