Olivia, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog di @awalmula.sub, menjelaskan jika fase penerimaan pada setiap ibu yang mengalami keguguran berbeda-beda.
Ada beberapa fase kedukaan yang akan dilewati dimulai dari fase penolakan dimana ibu merasa denial dan menolak jika dirinya kehilangan sang janin.
Fase penolakan membuat ibu merasa tak percaya jika dirinya mengalami keguguran.
Pada fase kedua, ibu yang mengalami keguguran akan sangat mudah tersinggung dan sering marah, baik kepada dirinya sendiri atau menyalahkan orang yang ada di sekitarnya.
Kemudian, pada fase ketiga keguguran, ibu mulai menyadari perbuatannya tak menghasilkan apapun, sehingga ia kerap tawar-menawar dengan Tuhan untuk melakukan apapun demi sang bayi bisa kembali.
Tahapan selanjutnya pasca keguguran, ibu cenderung akan mengalami depresi yang membuatnya sedih tak berkesudah, murung, dan merasa enggan untuk berinteraksi dengan siapapun.
Yang terakhir adalah fase penerimaan, yang pada akhirnya Moms bisa menerima kenyataan yang sebenarnya jika sang janin memang telah tiada.
"Pastinya dinamika keguguran ini berbeda bagi sebagian ibu. Pada dinamika kedukaan akan melewati tahapan kedukaan yang dimulai dari penolakan, kemudian muncul rasa marah, muncul tawar-menawar, depresi, hingga akhirnya pada penerimaan," ucap Olivia dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR