Nakita.id - Ini penyebab gangguan perkembangan anak usia prasekolah.
Apakah Moms merasa perkembangan Si Kecil terlambat atau kurang optimal?
Misalnya, sulit berbicara, sulit membaca, speech delay, telat berjalan, dan lain-lain.
Sudah seharusnya Moms waspada dengan beberapa gangguan ini.
Pasalnya, hal tersebut bisa menghambat beberapa tahap perkembangan Si Kecil lainnya, Moms.
Apalagi, tahap perkembangan anak usia prasekolah merupakan tahap terpenting.
Agar Moms tahu apa saja penyebabnya, yuk kita simak jawaban dari ahli berikut.
Menurut Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, seorang psikolog anak sekaligus founder Klinik Mentari Anakku, penyebab gangguan perkembangan anak usia prasekolah sendiri terbagi menjadi dua.
Ada yang sudah ada sejak lahir, dan ada juga yang terkait dengan pola pengasuhan orangtua.
1. Gangguan sejak lahir
Menurut Firesta, anak yang memiliki gangguan jenis ini akan lebih terlihat ketika anaknya sudah lebih besar.
Salah satunya adalah autism spectrum disorder (ASD).
Baca Juga: Supaya Anaknya Tak Sulit Berkomunikasi, Marissa Nasution Ajarkan Sang Anak 3 Bahasa Sekaligus
"Yang ditandai dengan anak yang kesulitan berkomunikasi dua arah, dan menjalin interaksi sosial. Lalu, ada juga kesulitan-kesulitan dalam memunculkan perilaku yang sesuai dengan situasi sosial yang sedang dihadapi oleh anak," kata Firesta dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id pada Minggu (12/12/2021).
ASD sendiri seharusnya sudah bisa teridentifikasi dari antara umur 1,5 dan 2 tahun.
"Kalau, misalnya anak-anak lain sudah mulai bicara, tapi anak kita belum. Terus, kalau dipanggil kok enggak respon. Ketika diajak berinteraksi juga sulit sekali. Kontak matanya sangat sulit didapatkan, anak enggak melihat ke arah kita," jelas Firesta.
Lalu, ada juga global developmental delay (GDD), yaitu keterlambatan perkembangan secara umum pada anak yang juga seharusnya sudah terlihat dari usia sebelum prasekolah.
"Misalnya, telat bicara, telat jalan. Umur 2 tahun misalnya, kok telat jalannya? Nah, itu juga butuh diwaspadai, karena bisa jadi memengaruhi perkembangan-perkembangan selanjutnya," ungkapnya.
Apabila Moms melihat ada indikasi keterlambatan perkembangan pada Si Kecil, sebisa mungkin segera konsultasikan ke ahli, baik dokter tumbuh kembang anak atau psikolog anak.
"Untuk mendapatkan gambaran apa sih yang sebetulnya dihadapi anak, dan apa yang bisa dilakukan orangtua untuk mengoptimalkan perkembangan anak," jelasnya.
2. Gangguan akibat pola pengasuhan orangtua
Dalam hal ini, Firesta mengangkat kasus kemandirian pada anak usia prasekolah.
"Apalagi usia 5-6 tahun. Seperti makan sendiri, memakai baju sendiri, tapi ada juga yang belum," katanya.
Menurut Firesta, hal ini bisa terjadi karena orangtua belum memberi banyak kesempatan untuk anak.
Moms harus tahu, usia 2-3 tahun sebenarnya merupakan masa dimana Si Kecil ingin mencoba segala sesuatunya sendiri.
Baca Juga: Jangan Disuapi Terus! Yuk Ajari Si Kecil untuk Makan Sendiri dan Dapatkan Manfaat Ini
Jadi, sering-seringlah beri Si Kecil kesempatan, dan jangan hilangkan kesempatan itu.
"Semakin sering diberikan kesempatannya, semakin sering dilatih, maka semakin baik kemampuannya," jelas Firesta.
Ketika Moms memberi kesempatan pada Si Kecil, kuncinya adalah selalu sabar, sampai kemampuan motorik dan koordinasinya menjadi semakin baik.
"Karena itu bagian dari proses," jelasnya.
"Itu enggak apa-apa. Harapannya, di usia 5 tahun sudah cukup rapi," katanya.
Itu dia Moms, dua penyebab gangguan perkembangan anak usia prasekolah.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR