Nakita.id - Disamping menyusui secara langsung, banyak ibu memilih untuk memompa ASI (Air Susu Ibu) karena berbagai alasan.
Misalnya ada masalah kesehatan pada ibu atau bayi lahir prematur, sehingga Si Kecil sulit menyusu langsung dari payudara.
Selain itu, metode pompa ASI juga disarankan untuk ibu bekerja yang tidak bisa 24 jam mendampingi anak.
Diluar kondisi tersebut, memompa ASI juga penting agar air susu tidak menumpuk di payudara yang bisa berisiko terjadi pembengkakan.
Ada dua jenis alat pompa ASI yang biasa digunakan, yakni pompa ASI manual dan elektrik.
Electric breast pump atau alat pompa ASI elektrik bekerja dengan bantuan listrik atau baterai.
Bagi Moms yang ingin menghemat waktu dan tenaga saat memompa ASI, bisa memilih pompa elektrik.
Melansir dari Healthline, begini cara memakai pompa ASI elektrik yang tepat.
Tahapan cara mmakai pompa ASI elektrik yakni sebagai berikut:
Pastikan semua peralatan pompa ASI bersih dan steril sebelum digunakan dan jangan lupa cuci tangan.
Pilih tempat yang nyaman di dekat stop kontak, atau bisa pilih pompa dengan baterai biar lebih praktis.
Pasang pelindung payudara, wadah susu, selang, dan pompa ASI.
Tempelkan pelindung payudara pada posisi yang tepat, sehingga nantinya tidak mengganggu.
Kalau dirasa kurang pas, bisa ditekan perlahan agar tidak mudah lepas.
Colokkan pompa elektrik ke sumber listrik terdekat dan nyalakan tombol “on"
Atur pompa ASI pada intensitas rendah, kemudian boleh ditingkatkan intensitasnya sedikit-sedikit selama tidak menyakitkan.
Kalau ingin ASI mengalir lancar, ingat yang paling penting adalah tetap rileks selama proses memompa.
Terus pompa sampai jumlah ASI yang diperoleh telah cukup atau payudara sudah kosong.
Baca Juga: Masih Bingung Menyimpan ASIP? Ikuti Cara Ini, ASI Perah Dijamin Aman dan Kualitasnya Terjaga
Terakhi, segera cuci tangan dan semua peralatan yang bersentuhan dengan ASI.
Cuci sampai bersih agar tidak meninggalkan bau dan noda, sehingga tetap steril saat digunakan lagi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR