- Arahkan anak untuk membentuk huruf balok dulu.
Baru kemudian menuliskan huruf halusnya sehingga anak memiliki pembanding.
- Secara perlahan buatlah guratan hingga anak dapat mengikuti arah guratan tersebut. Agar lebih jelas, buatlah dalam ukuran besar terlebih dahulu.
- Lakukan berulang-ulang guratan tersebut sampai anak dapat mengikutinya.
Jangan berpindah huruf sebelum anak benar-benar memahami cara menuliskan masing-masing huruf.
- Moms juga bisa ajarkan anak menghubungkan titik-titik yang sudah berbentuk huruf.
- Bila ada buku paduan, manfaatkan dengan meminta anak menjiplak masing-masing huruf.
- Setelah anak memahami penulisan huruf demi huruf, mintalah untuk menyambungkannya. Misalnya huruf 'b' disambung huruf 'a' menjadi 'ba', huruf 'c' disambung huruf 'i' menjadi 'ci', dan lain seterusnya.
BACA JUGA: Ingin Turunkan Berat Badan? Atur Ulang Isi Kulkas Menjadi Seperti Ini
- Kalau anak sudah menguasai cara penulisannya, mintalah untuk membuat kata-kata dan kalimat sederhana sambil mengajarkannya untuk lebih tertib menggunakan jarak antarkata maupun spasi antarbaris.
- Jika anak memiliki keterbatasan dalam kemampuan motoriknya, Moms bisa melakukan latihan yang lebih tekun seperti melipat kertas, menggunting, mengancingkan baju, menggambar, mewarnai, dan lain sebagainya.
- Saat anak kesulitan memvisualisasikan bentuk, coba bantu anak dengan mendeskripsikan huruf-huruf tersebut. Misalnya, huruf 'o' yang bulat, huruf 'i' harus lurus seperti tiang listrik, huruf 'm' yang memiliki kaki tiga, dan lain sebagainya.
- Jaga selalu suasana hati anak. Sebab, penelitian di Jerman mangatakan bahwa anak yang sangat emosional dan banyak masalah pada umumnya akan menghasilkan tulisan yang mengecil dan kurang beraturan.
BACA JUGA: Konsumsi Plasenta Menjadi Tren, Padahal Ini Bahaya Di Baliknya
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR