Nakita.id - Kembali disuarakan peringatan dini BMKG terkait potensi kejadian alam yang bisa terjadi, Moms.
Peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini tepatnya untuk wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Beberapa waktu lalu, pesisir Sulawesi Utara sempat diterjang banjir rob.
Baca Juga: Jember Disebut Jadi Daerah Rawan Gempa Bumi, BMKG Berani Bongkar Fakta yang Seperti Ini
Melansir dari Kompas, (8/12/2021), ombak besar yang menerjang hingga mengakibatkan banjir tersebut terjadi di Manado, Sulawesi Utara.
Tepatnya, air menggenangi kawasan bisnis di lahan reklamasi, terutama di Manado Town Square (Mantos).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Joy Oroh, membenarkan gelombang pasang yang terjadi di belakang Mantos.
"Saya ada di Mantos saat ini memantau kondisi. Memang saat ini air laut naik hingga terjadi gelombang pasang dan mengakibatkan banjir rob," kata Joy dalam pemberitaan Kompas, Selasa (7/12/2021) malam.
Tidak disangka, Sulawesi Utara kembali mendapatkan peringatan dini BMKG terkait potensi banjir rob, Moms.
Melansir dari Kompas (18/12/2021), dijelaskan, banjir rob merupakan banjir di pesisir karena permukaan air laut yang lebih tinggi dari bibir pantai atau daratan di pantai.
Menurut BMKG, banjir rob tersebut terjadi mulai Sabtu (18/12/2021) hingga Rabu (22/12/2021).
Banjir rob tersebut bisa terjadi karena adanya fase bulan purnama dan peningkatan gelombang laut.
Keduanya bisa mengakibatkan air pasang maksimum yang lebih signifikan sehingga bisa memicu banjir rob.
"Berdasarkan pantauan data water level, prediksi pasang surut, dan model gelombang laut (ocean forecast system), banjir pesisir berpotensi terjadi di wilayah pesisir Sulawesi Utara pada tanggal 18-22 Desember 2021," jelas Kepala BMKG Maritim Bitung Andi Cahyadi
Tidak hanya satu, ada empat daerah di Sulawesi Utara yang harus waspada terkait potensi banjir rob ini, Moms.
Daerah yang dimaksud, yakni daerah Sangihe, Talaud, Sitaro, dan Bitung.
"Pesisir Utara dan Timur Sangihe, Pesisir Utara dan Timur Talaud, Pesisir Timur Sitaro, Pesisir Bitung," ujar Andi.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap daerah tersebut bisa mengalami banjir rob pada waktu yang berbeda-beda.
Ia juga menyebutkan bahwa banjir rob nanti bisa saja menganggu aktivitas di sekitar pesisir.
Oleh karena itu, Andi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan sebaiknya pantau informasi dari BMKG.
"Kondisi ini secara umum dapat menggangu aktivitas harian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat," sebutnya.
"Antisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta perhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," pungkasnya.
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR