Nakita.id - Seberapa sering Moms mengganti sarung bantal di rumah?
Yuk, Moms ketahui alasan mengapa sarung bantal harus diganti setiap seminggu sekali.
Mulai detik ini, Moms harus tahu caranya untuk jaga kesehatan di kamar.
Lepas sarung bantal yang sudah lama dipakai, masukkan ke dalam mesin cuci, lalu ganti dengan yang baru.
Mungkin bantal Moms terlihat baik-baik saja dan tak terlihat kotor.
Namun, yang tak bisa dilihat langsung oleh mata itulah yang seharusnya jadi keprihatinan.
Perlu diketahui oleh Moms, sarung bantal yang tak diganti berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan bisa menyebabkan masalah kesehatan untuk Moms sendiri.
Maka dari itu, diperlukan untuk menggantinya setidaknya seminggu sekali.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang akan menghantui Moms apabila tak mengganti sarung bantal dalam waktu yang lama.
1. Jerawat
Apabila dibiarkan terlalu lama, sarung bantal akan menjadi sarang untuk bakteri.
Sebagai alat penyangga kepala yang sering bersentuhan dengan kulit wajah, ini bukan sesuatu yang bagus.
Bakteri menjadi awal bermulanya wajah yang berjerawat.
Hal ini diungkapkan oleh dermatologis Lian Mack, M.D, dari Medical Dermatology di New York, Amerika Serikat.
"Sarung bantal yang kotor akan menyebabkan munculnya jerawat, terutama pada yang memiliki tipe kulit sensitif," jelas Mack, melansir dari InStyle.
Tak hanya bakteri saja, berbagai macam kotoran bisa menempel di sarung bantal bahkan dalam beberapa hari saja.
Baik itu, bekas polusi ataupun sel kulit mati.
Semua kotoran tersebut akan masuk ke pori-pori wajah dan menyebabkan munculnya jerawat.
2. Munculnya tungau dan penyakit paru-paru
Barangkali Moms merasa sarung bantal tidak terlihat kotor.
Namun, barangkali sarung bantal yang tak segera diganti hanya akan menyebabkan munculnya tungau.
Tungau adalah serangga yang berukuran sangat kecil seperti kutu yang menyebabkan penyakit baru pada manusia.
Melansir dari American Lung Association, kemunculan tungau bisa menyebabkan Moms mengalami masalah pada paru-paru.
Terlebih lagi, bagi Moms yang memiliki masalah penyakit asma.
Selain itu, apabila seseorang mengalami alergi tungau akan mulai menunjukkan gejalanya.
Seperti, flu dan hidung tersumbat.
Maka dari itu, segera ganti sarung bantal sekarang agar tak menjadi sarang tungau.
Baca Juga: Cara Aman Bayi Tidur Tanpa Bantal, Mulai dari Pilihan Bantal Hingga Posisi Bayi Tidur
3. Rambut mudah lepek
Seperti yang kita ketahui, ada banyak sekali kotoran yang menempel di sarung bantal.
Tidak hanya bakteri, namun juga sel kulit mati, minyak dari wajah, dan bekas polusi.
Apabila kulit kepala terpapar ini, rambut akan lebih mudah lepek dan kotor.
Melansir dari Healthline, kotoran yang menumpuk di kulit kepala sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama.
Mengapa?
Hal ini menjadi masalah baru yang dinamakan folikulitis.
Folikulitis digejalai dengan adanya iritasi dan infeksi pada kulit kepala yang menyebabkan Moms merasa perih.
Tak hanya infeksi saja yang dirasakan Moms apabila mengalami folikulitis.
Rambut rontok juga menjadi salah satu dampaknya karena folikel rambut menjadi lemah.
Akibatnya, Moms menjadi lebih mudah botak.
Maka dari itu, ada baiknya jika Moms mengganti sarung bantal secara berkala.
Setidaknya, ganti sarung bantal selama seminggu sekali.
Cuci sarung bantal yang sudah dipakai, lalu ambil yang baru dari lemari.
Akan lebih baik jika Moms juga menjemur bantal agar bantal tidak mudah lembap.
Itulah tadi beberapa dampak yang akan muncul apabila tidak segera mengganti sarung bantal.
Dari jerawat hingga masalah pada paru-paru bisa muncul hanya karena tak mengganti sarung bantal ang sudah lama digunakan dengan yang baru.
Nah, itu dia Moms dampak bila tidak mengganti sarung bantal.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR