Nakita.id - Apakah Moms mengetahui dyspraxia?
Dyspraxia atau developmental coordination disorder (DCD) adalah gangguan keterampilan motorik yang umumnya mempengaruhi anak usia sekolah.
Si Kecil yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami kesulitan dalam mengkoordinasi gerakan, Moms.
Gangguan ini bisa terjadi dengan sendirinya, atau disertai dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Hingga saat ini, masih belum ditemukan secara pasti penyebab medisnya.
Akan tetapi, mengutip Medline Plus via Kompas, biasanya anak dengan dyspraxia mengalami kondisi berikut ini.
- Kesulitan memegang benda
- Berjalanlah dengan goyah
- Bertabrakan dengan anak-anak lain
- Tersandung kaki mereka sendiri.
Selain itu, anak dengan dyspraxia juga mengalami gangguan komunikasi atau gangguan ekspresi tertulis.
Baca Juga: #FamilyQuality dengan Sederetan Mainan yang Bisa Mengasah Motorik Halus Si Kecil, Coba Yuk Moms!
Apa saja gejalanya? Umumnya anak dengan dyspraxia mengalami gejala berikut ini.
- Kecanggungan
- Keterlambatan dalam duduk, merangkak, dan berjalan
- Masalah dengan mengisap dan menelan selama tahun pertama kehidupan
- Masalah dengan koordinasi motorik kasar (misalnya melompat, meloncat, atau berdiri dengan satu kaki)
- Masalah dengan koordinasi visual atau motorik halus (misalnya, menulis, menggunakan gunting, mengikat tali sepatu, atau mengetuk satu jari ke jari lainnya)
Akibatnya, anak akan mengalami masalah belajar dan sering cedera.
Selain itu, kepercayaan dirinya juga rendah akibat kemampuan olahraga yang buruk, serta ejekan dari anak-anak usia sebaya.
Bahkan, anak juga mengalami kenaikan berat badan akibat tidak ingin berpartisipasi dalam aktivitas fisik seperti olahraga.
Bagaimana cara mengobati anak dengan dyspraxia?
Sejauh ini tidak ada obatnya, Moms. Tapi, Moms bisa mencegahnya dengan memberi perawatan rutin.
Pertama adalah melalui pendidikan jasmani dan pelatihan motorik persepsi.
Cara ini merupakan cara terbaik untuk mengobati gangguan koordinasi.
Berhubung anak dengan dysprexia cenderung mengalami kelebihan berat badan, doronglah untuk melakukan berbagai aktivitas fisik penting agar berat badannya berkurang sedikit.
Selain itu, anak dengan gangguan ini juga mengalami kesulitan menulis.
Jadi, Moms bisa memanfaatkan komputer untuknya membuat catatan pelajaran.
Terakhir, semakin cepat Moms mengenali masalah gangguan ini, maka semakin cepat dan sukses juga penyembuhannya.
Semoga bermanfaat ya, Moms!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR