Setelah itu, kumpulkan abu dan taburkan pada media tanaman.
Sangat mudah bukan?
Namun, menurut Wikihow, untuk mengaplikasikan abu dari kulit timun ini Moms sebaiknya pastikan terlebih dahulu, apakah tanah pada tanaman basah.
Jangan aplikasikan abu kulit timun setelah hujan atau setelah tanaman disirami.
Taburkan pada saat tanah masih kering.
Ternyata tak hanya untuk pertumbuhan tanamannya saja, lo, Moms.
Abu dari kulit timun ini juga penting untuk menjaga keasaman tanah.
Setidaknya, tanah memiliki kadar pH sebanyak 5.
Apa, sih, pentingnya tingkat keasaman pada tanah?
Tingkat keasama tanah yang normal diperlukan agar organisme bisa tetap tinggal.
Tanaman membutuhkan organisme lain untuk bisa bertumbuh.
Dengan adanya organisme pada tanah, maka tanaman bisa terbantu untuk mendaur ulang nutrisi yang dimiliki.
Lalu, seberapa sering seharusnya abu kulit timun ini diberikan?
Melansir dari Gardener's Path, abu kulit timun sebagai pupuk alami ini bisa diberikan sebanyak sekali dalam satu minggu.
Jangan aplikasikan pupuk terlalu sering, karena hanya akan membuat tanaman menjadi sakit.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | wikihow,Gardener's Path,Greenway Biotech |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR