Yuk, kenali lebih dalam lagi, sebenarnya bagaimana, sih, melakukan worry time yang benar dengan anak?
Pada dasarnya, worry time diciptakan untuk membicarakan hal-hal yang membuat anak menjadi cemas.
Di usia sekolah adalah waktu yang tepat untuk menciptakan worry time.
Mengapa begitu?
Sebab, anak baru mulai mengembangkan perasaan khawatir dan cemas di usia sekolah.
Setidaknya anak-anak usia 6 hingga 9 tahun adalah waktu tepat untuk membangun worry time untuk anak.
Dengan begitu, segala kekhawatiran dan kecemasan yang dialami oleh anak bisa tersalurkan dengan baik dan benar.
Anak juga bisa menjadi lebih mudah untuk terbuka pada Moms.
Eits, jangan salah dulu, Moms, worry time tidak sama dengan berdiskusi, ya.
Meluapkan perasaan cemas tidak sama dengan menuntut anak untuk berpikir.
Memang, berdiskusi memiliki manfaat yang baik untuk anak.
Misalnya, membuat anak menjadi lebih kritis, serta kemampuan pemecahan masalahnya menjadi lebih terlatih.
Namun, untuk worry time tidak diperlukan semua itu.
Dalam kegiatan ini, anak hanya perlu meluapkan apa saja yang menjadi keresahannya akhir-akhir ini.
Diperlukan sikap menjadi pendengar yang baik dari Moms dalam kegiatan ini.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR