Nakita.id - Tifus menjadi salah satu penyakit yang sering terjadi.
Penyakit ini sangat umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja.
Baik orang dewasa, hingga anak-anak bisa terjangkit tifus.
Untuk diperhatikan, tifus bukan jenis penyakit yang bisa disepelekan begitu saja.
Perlu penanganan yang optimal jika seseorang terkena penyakit tifus.
Jika tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan tifus dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Maka dari itu, setiap orang harus mengetahui gejala penyakit tipus agar bisa mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Demam tifoid lebih dikenal dengan penyakit tifus.
Dilansir WebMD, penyakit ini disebabkan oleh bakteri salmonella enterica serotipe typhi.
Bakteri ini bisa muncul akibat makanan dan minuman yang Moms konsumsi sehari-hari.
Minuman, makanan, atau air yang terkontaminasi membuat bakteri bisa bertahan selama berminggu-minggu dalam air atau limbah kering.
Masa inkubasi terjadi selama 1-2 minggu, dan durasi seseorang terpapar penyakit tifus sekitar 3-4 minggu.
Gejala yang ditimbulkan berupa nafsu makan yang buruk.
Orang-orang yang terkena penyakit tifus kerap kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan atau minuman apapun.
Rasa nafsu makan yang berkurang dan kerap merasakan sakit kepala bisa menjadi pertanda penyakit tifus.
Tak hanya itu gejala tifus juga bisa diketahui ketika orang-orang merasa lelah dan timbul nyeri di sekujur tubuh.
Rasa nyeri kerap terjadi ditambah dengan tubuh yang merasa ngilu jika digerakkan.
Demam setinggi 104 derajat fahrenheit juga bisa menjadi gejala penyakit tifus.
Jika suhu badan tinggi ditambahkan dengan diare kerap menjadi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit tifus.
Kondisi kesehatan yang semakin menurut membuat para penderita penyakit tifus kerap terlihat lesu.
Orang-orang yang terkena penyakit tifus merasa enggan melakukan aktivitas apapun karena tubuh merasa cepat lelah dan kurang bergairah.
Pada umumnya, kondisi tubuh semakin membaik pada minggu ketiga dan keempat pada mereka yang tidak mengalami komplikasi.
Sebaiknya jangan ragu untuk segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang optimal.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR