Nakita.id - Selama pandemi Covid-19 setiap siswa menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal ini dilakukan untuk memutus mata penyebaran virus Corona di kluster sekolah.
Perlu banyak waktu yang harus disesuaikan anak untuk menghadapi PJJ.
Termasuk ketika mereka dihadapkan ujian, yang tak jarang memicu stres pada anak.
Para pelajar harus menjalani ujian sekolah secara online di rumah masing-masing.
Pemerintah sendiri sampai saat ini belum mengeluarkan peraturan terbaru terkait pelaksanaan ujian sekolah di masa pandemi di tahun 2022.
Menurut Agus Tiyoso S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jakarta saat diwawancara oleh tim Nakita, Senin (3/01/2021) memaparkan jika tahun lalu seluruh kegiatan belajar mengajar, dilakukan secara daring.
Termasuk saat siswa menghadapi ujian, yang belum bisa dilaksanakan di sekolah.
"Kalau di tahun 2021 seluruhnya secara daring, termasuk penilaian harian, ujian atau evaluasi yang lain," ucap Agus.
Namun saat ini, sesuai peraturan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri terbaru, mulai semester dua tahun ajaran atau tahun akademik 2021/2022 semua siswa wajib mengikuti PTM terbatas.
Agus memastikan semua kegiatan aktivitas belajar mengajar di lingkungan SMPN 1 Jakarta mulai perlahan dilakukan secara pembelajaran tatap muka terbatas.
"Sedangkan sekarang semuanya luring tidak ada daring lagi," sambungnya.
Namun, Agus belum bisa memastikan apakah ujian sekolah bisa dilakukan secara tatap muka.
Hal ini perlu disesuaikan dengan kondis pandemi di Indonesia dan peraturan yang bisa saja berubah.
Nantinya, pihak sekolah akan berkoordinasi kembali untuk memutuskan aturan ujian sekolah di tahun 2022.
Namun Agus sangat optimis dan mengharapkan semua kegiatan belajar siswa bisa berjalan normal kembali.
"Kita harus merelakan PTM ini ke PJJ kembali dan untuk selanjutnya tergantung dari perjalanan waktu dan kondisi seperti apa," ungkap Agus.
DKI Jakarta sendiri berada di level 2 sehingga dapat menggelar PTM penuh dengan ketentuan dilaksanakan setiap hari, dengan jumlah peserta didik 100% dari kapasitas kelas.
Lama belajar dilakukan paling banyak 6 jam pelajaran setiap harinya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR