Nakita.id - Industri hiburan Tanah Air lagi-lagi digegerkan dengan penangkapan pedangdut Veline Chu atas kasus penyalahgunaan narkoba.
Melansir Tribun Style, Veline Chu ditangkap pihak Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu, (8/1/2022).
Penangkapan terjadi sekitar pukul 10 malam.
Tak sendiri, Veline Chu ditangkap bersama sang suami yang berinisial BH.
Polisi menangkap Veline Chu di kediamannya di kawasan Perumahan Citra Grand, Bekasi.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan.
"Sekitar pukul 22.00 WIB bertempat di Perumahan Citra Grand, Bekasi. Ini adalah rumah para tersangka.
Adapun tersangka adalah BH, yang kedua VC. Mereka adalah pasangan suami istri," terang Kombes Pol E Zulpan.
Dari penggrebekan tersebut, polisi menemukan beberapa barang bukti.
Barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya alat hisap atau bong.
"Barang bukti yang diamankan oleh penyidik adalah 1 bungkus klip sabu dengan berat bruto 0,08 gram, pipet berisi sabu sisa pakai dengan berat 2,78 gram.
Satu buah bong kaca, satu bong plastik, kemudian satu unit handphone," ujar Kombes Pol E Zulpan.
Veline Chu dan suami lantas menjalani tes urine.
Hasilnya, pasangan suami istri tersebut positif menggunakan narkoba.
"Berdasarkan hasil tes urine, mereka berdua positif menggunakan narkoba jenis sabu," ungkap Kombes Pol E Zulpan.
Baik Veline Chu dan suami mengaku telah menggunakan narkoba jenis sabu.
Veline Chu lantas membeberkan alasannya hingga nekat menggunakan barang haram tersebut.
Diakui Celine, pemakaian sabu bertujuan untuk menghilangkan trauma yang dimilikinya.
Ternyata, Veline Chu alami trauma akibat pernah jadi korban KDRT mantan suaminya dulu.
"Alasannya untuk menghilangkan rasa trauma dan sakit karena yang bersangkutan mengatakan dulu pernah mengalami KDRT dari suaminya, tapi bukan yang tadi (BH)," jelas Zulpan.
Melansir Nami, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan bila alami trauma akibat KDRT.
Mula-mula, Moms perlu mengenali efek trauma yang bisa saja terjadi, meliputi sulit tidur, serangan panik, penggunaan obat-obatan terlarang, gangguan makan, kilas balik kekerasan fisik/seksual, perasaan membenci diri sendiri, pikiran bunuh diri, dan sebagainya.
Bila Moms mengalami salah satu efek trauma tersebut, segera cari bantuan profesional untuk mengatasinya.
Moms perlu kembali memfokuskan alam bawah sadar dengan afirmasi positif.
Meski Moms perlu memaksa untuk berpikir positif, sebaiknya lakukan saja karena afirmasi positif bisa menghilangkan pikiran yang mengganggu.
Beberapa afirmasi positif yang bisa Moms coba diantaranya, 'Saya mencintai diri saya sendiri', 'Saya layak', 'Saya cantik' dan sebagainya.
Moms juga perlu menyembuhkan pikiran melalui tubuh dengan cara berolahraga yang Moms sukai, seperti yoga, kickboxing, berlari, kardio, dan sebagainya.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR