"Ingat dia (Gala) sedang masa perkembangan jadi itu namanya melabel, bukan ngatain seseorang atau ngomong buruk. Bisa kucing bisa anjing, bisa gajah semua bisa diucapkan, karena anak sedang belajar kosakata," sambungnya.
Lebih lanjut, ketika seorang anak berkata hal itu, menurut sang psikolog jangan dilarang tapi diajak untuk belajar terkait hewan tersebut.
Pasalnya, jika mendadak si anak dilarang, hal itu bisa membuat mereka takut untuk berucap dan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
"Kalo dia sedang menyebut sesuatu dan kita tiba-tiba di cut 'jangan, tidak boleh', itu akan merusak tumbuh kembangnya, dia jadi takut, jadi ragu jadi perkembangannya tidak maksimal. Dia sedang tidak ngatain seseorang dengan kata anjing, dia sedang melebel," tegas sang psikolog.
"Nah tapi kak Fuji sambung bisa begini 'oh ya kemarin kita lihat anjing di jalan ya'. 'Anjing kakinya berapa', 'bunyinya seperti apa', gitu kak," imbuhnya.
Rayakan International Women's Day, Ini Cara yang Bisa Perempuan Lakukan untuk Berkreativitas dan Mengekspresikan Diri
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR