Nakita.id - Haji Faisal akhirnya skak mat Doddy Sudrajat.
Belakangan Doddy Sudrajat melakukan berbagai hal yang membuat heboh.
Sebelumnya, Doddy sempat berulah dengan mengatakan akan memindahkan makam mendiang Vanessa Angel.
Setelahnya ia juga sempat memperkarakan soal penggalangan dana untuk cucunya, Gala.
Katanya, penggalangan dana tersebut melanggar hukum karena tidak berizin dan uangnya bisa dikembalikan pada negara.
Lagi, Doddy Sudrajat kembali membuat 'keributan' dengan mengunggah video ketika Gala berkata seperti 'anying'.
Dalam video yang diunggah oleh Doddy, terlihat Fuji, Fadly dan Gala sedang makan.
Usai menggigit jajanan, Gala diduga berkata, 'anying'.
Sontak hal itu membuat Fadly dan Fuji kaget dan langsung memberikan peringatan pada Gala bahwa perkataan tersebut tidak boleh diucapkan.
Melalui caption, Doddy Sudrajat menuliskan, 'HALLO INI NGOMONG APA YAA ??."
Tidak tinggal diam, Haji Faisal sebagai kakek Gala angkat bicara.
Bahkan, seorang psikolog juga ikut beri komentar.
Dalam kanal YouTube CumiCumi (12/1/1022), Faisal memberikan tanggapan setelah Doddy Sudrajat mengomentari video Gala berucap 'anying'.
Menurut Faisal, itu bukan suatu hal yang menjadi masalah.
Pasalnya, menurutnya, saat itu Gala hanya menyebut nama hewan bukan sedang berkata buruk pada orang lain.
Namun, ia tidak masalah ketika ada orang yang berpendapat lain terkait video Gala tersebut.
"Itu biasa-biasa saja, nggak perlu dipermasalahan. Anak itu harus diajari, ini apa ayam, ini apa kucing, ini anjing. Itu nggak ada masalah, biasa saja," ujarnya.
"Kalo menurut saya memperkenalkan binatang-binatang pada anak-anak tidak ada masalah menurut saya, namun ada orang lain berpendapat lain itu sah-sah saja pendapat mereka," imbuhnya.
Ternyata pihaknya telah berkonsultasi pada seorang psikolog terkait Gala yang mengucapkan kata 'anying' tersebut.
Faisal pun memutar voice note dari sang psikolog di depan wartawan yang menjelaskan terkait perilaku Gala.
Menurut sang psikolog, tidak ada masalah Gala mengatakan 'anying', karena itu konteksnya bukan untuk menghujat atau mencaci orang.
"Kak Fuji, ucapan Gala kemaren walaupun masih cadel tentang anjing, itu its okay, don't be panic, itu bukan hal yang buruk," kata psikolog tersebut.
"Ingat dia (Gala) sedang masa perkembangan jadi itu namanya melabel, bukan ngatain seseorang atau ngomong buruk. Bisa kucing bisa anjing, bisa gajah semua bisa diucapkan, karena anak sedang belajar kosakata," sambungnya.
Lebih lanjut, ketika seorang anak berkata hal itu, menurut sang psikolog jangan dilarang tapi diajak untuk belajar terkait hewan tersebut.
Pasalnya, jika mendadak si anak dilarang, hal itu bisa membuat mereka takut untuk berucap dan berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
"Kalo dia sedang menyebut sesuatu dan kita tiba-tiba di cut 'jangan, tidak boleh', itu akan merusak tumbuh kembangnya, dia jadi takut, jadi ragu jadi perkembangannya tidak maksimal. Dia sedang tidak ngatain seseorang dengan kata anjing, dia sedang melebel," tegas sang psikolog.
"Nah tapi kak Fuji sambung bisa begini 'oh ya kemarin kita lihat anjing di jalan ya'. 'Anjing kakinya berapa', 'bunyinya seperti apa', gitu kak," imbuhnya.
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR