"Gejala defisiensi vitamin D memunculkan gejala diantaranya rendah daya tahan tubuh, sehingga lebih mudah terkena infeksi, sering merasa lelah, sakit tulang dan otot, serta penyembuhan luka terganggu atau lama. Tak hanya itu, risiko terhadap penyakit lain juga bisa meningkat, seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan. Anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai pun memiliki risiko kemungkinan menderita rakhitis," ujar dr. Adam.
Seluruh masyarakat masih bisa mencegah terjadinya defisiensi vitamin D, dengan melakukan 3 langkah cara seperti melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala, dengan memeriksakan kadar vitamin D secara rutin selama 6 bulan sekali, kadar vitamin d normalnya adalah 25-80 ng/mL.
Memperbanyak kegiatan di luar rumah dan mengonsumsi maknan dengan kandungan vitamin D seperti salmon, tuna, hati sapi serta jamur.
Atau bisa mengonsumsi suplemen vitamin Fortiboost D3 1000 IU untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian.
Fortiboost D3 mampu memenuhi kebutuhan vitamin D seluruh masyarakat, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, kalangan lanjut usia, serta kalangan berisiko tinggi dan penderita penyakit infeksi atau autoimun.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR