Nakita.id - Memasuki tahun baru 2022, semangat baru kian tumbuh.
Sudah banyak masyarakat yang telah kembali menjalankan aktivitas di luar rumah.
Indonesia yang masih dilanda virus Covid-19 bukan menjadi halangan bagi seseorang untuk tetap produktif.
Maka dari itu, menjaga kesehatan jadi salah satu kunci untuk tetap sehat saat ini.
Pandemi yang belum berakhir membuat masyarakat harus memberikan perhatian lebih dalam menjaga daya tahan tubuh.
Salah satunya dengan memenuhi asupan yang kaya akan vitamin, khususnya vitamin D.
Memahami hal ini, Combiphar selaku perusahaan nasional terdepan di bidang consumer healthcare, berbagi informasi mengenai efek defisiensi vitamin D.
Dan juga melakukan langkah preventif yang dapat masyarakat.
Pada Kamis (13/01/2022) dalam acara webinar, Combiphar meluncurkan produk terbarunya Fortiboost D3 1000 IU.
Dalam acara tersebut hadir Weitarsa Hendarto selaku vice President Marketing & International Operations Combiphar.
Weitarsa memaparkan jika saat ini menjaga daya tahan tubuh adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Sistem kekebalan tubuh tak hanya dilakukan saat semua orang melakukan aktivitas di dalam rumah saja, tetapi penting juga dilakukan jika kebiasaan normal baru dijalankan.
Weitarsa mengungkapkan jika Combiphar optimis produk terbarunya ini dapat memenuhi kebutuhan vitamin D agar bebas melakukan aktivitas.
"Masyarakat harus dapat terus menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh secara menyeluruh dan konsisten, tidak hanya karena pandemi belum berakhir hingga hari ini, namun juga ketika situasi dan kondisi telah kembali normal nanti. Karenanya, pada hari ini Combiphar menghadirkan sebuah produk yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh, agar senantiasa sehat, aktif, serta produktif yakni Fortiboost D3," ucap Weitarsa.
Sejatinya, masih banyak masyarakat yang belum tahu jika untuk meningkatkan daya tahan tubuh tak cukup hanya dengan berolahraga.
Tetapi, harus dibarengi juga asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, dan juga pemenuhan vitamin D harian.
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan vitamin, tak pelak menimbulkan konsumsi vitamin tak berjalan optimal di tubuh, sehingga menimbulkan risiko kesehatan.
Bahkan Asia Tenggara, jadi salah satu wilayah dengan prevalansi defisiensi vitamin D tertinggi, yakni 70%.
Dalam acara yang sama, dr. Adam Prabata- General Practitioner & PhD Candidate In Medical Science membagikan informasi akan pentingnya vitamin D bagi tubuh.
dr. Adam memaparkan kurangnya vitamin D jadi salah satu hal yang paling umum terjadi dan hampir seluruh penderitanya tak menyadari akan keluhan yang dirasakan, bahkan ada beberapa pasien yang tak merasa keluhan sama sekali.
Penyebab defisiensi vitamin D sendiri disebebakan oleh dari berbagai faktor baik dari faktor fisiologis seperti usia, kondisi kesehatan, tubuh tak menyerap nutrisi dari makanan, tidak mendapatkan paparan sinar matahari, serta gaya hidup saat menjalani aktivitas di luar ruangan.
dr. Adam kembali menjelaskan meski jarang terjadi, gejala kekurangan vitamin D masih dapat ditunjukan.
"Gejala defisiensi vitamin D memunculkan gejala diantaranya rendah daya tahan tubuh, sehingga lebih mudah terkena infeksi, sering merasa lelah, sakit tulang dan otot, serta penyembuhan luka terganggu atau lama. Tak hanya itu, risiko terhadap penyakit lain juga bisa meningkat, seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan. Anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai pun memiliki risiko kemungkinan menderita rakhitis," ujar dr. Adam.
Seluruh masyarakat masih bisa mencegah terjadinya defisiensi vitamin D, dengan melakukan 3 langkah cara seperti melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala, dengan memeriksakan kadar vitamin D secara rutin selama 6 bulan sekali, kadar vitamin d normalnya adalah 25-80 ng/mL.
Memperbanyak kegiatan di luar rumah dan mengonsumsi maknan dengan kandungan vitamin D seperti salmon, tuna, hati sapi serta jamur.
Atau bisa mengonsumsi suplemen vitamin Fortiboost D3 1000 IU untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian.
Fortiboost D3 mampu memenuhi kebutuhan vitamin D seluruh masyarakat, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, kalangan lanjut usia, serta kalangan berisiko tinggi dan penderita penyakit infeksi atau autoimun.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR