Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan merupakan salah satu hal yang biasa didengar oleh ibu hamil.
Biasanya berisi tentang pantangan-pantangan yang tidak boleh dilakukan semua ibu hamil.
Pantangan yang sering didengar oleh ibu hamil adalah pantangan untuk makanan dan minuman.
Pantangan ini tidak tertulis karena biasanya juga beredar dari mulut ke mulut.
Hal semacam pantangan juga diberikan oleh orang yang lebih tua daripada kita, jadi banyak ibu hamil tak berani menganggap remeh.
Tapi bisa saja pantangan tersebut hanya sebuah mitos kehamilan belaka.
Bukan suatu hal yang bisa dibuktikan dengan ilmiah.
Bahkan ahli jelas-jelas tidak bisa membuktikan pantangan dari para orangtua tersebut.
Salah satunya tentang makan kacang saat hamil berisiko melahirkan bayi yang alergi kacang.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Mau Bayi Kulit Putih Ibu Hamil Harus Rutin Minum Susu Kedelai
Tapi apa benar sering makan kacang bikin bayi alergi kacang?
Yuk kita cari tahu agar Moms tak lagi penasaran.
Simak penjelasan berikut ini ya.
Penelitian telah menemukan bahwa ketika salah satu orang tua memiliki alergi seperti demam atau asma, anak-anaknya juga memiliki sekitar 25 persen walau tak harus sama.
Jika kedua orang tua menyandang alergi, angka itu meningkat dari 60 menjadi 70 persen.
Jadi, apakah ibu hamil tidak boleh makan kacang selama masa kehamilan?
Mitos vs fakta kehamilan tentang makan kacang selama hamil dapat membuat anak alergi namun sebenarnya tidak benar.
Namun jika ayah bayi menyandang kondisi alergi seperti asma, demam, dan eksim, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan wanita hamil dan menyusui untuk menghindari makan kacang tanah atau makanan yang mengandung produk kacang tanah.
Di sisi lain, penelitian terbaru menunjukkan bahwa menghindari kacang saat Moms hamil atau menyusui tidak mempengaruhi anak dari alergi.
Faktanya, ibu yang makan kacang paling banyak ternyata memiliki anak dengan kejadian alergi kacang tanah paling rendah.
Jadi dokter tidak akan menyarankan Moms untuk menghindari makanan tertentu selama hamil untuk mencegah alergi makanan meskipun dia akan menganjurkan diet kehamilan yang sehat.
Jika Moms menyusui, perlu diingat bahwa AAP tidak merekomendasikan pembatasan diet menyusui kecuali Si Kecil telah mengembangkan alergi susu.
AAP juga tidak lagi merekomendasikan penundaan pengenalan makanan padat tertentu karena potensi reaksi alergi.
Para Moms biasanya menunggu beberapa tahun untuk memberi makan produk susu, telur, makanan laut, dan kacang-kacangan pada Si Kecil saat MPASI.
Faktanya, AAP sekarang merekomendasikan memperkenalkan kacang tanah kepada bayi lebih dini, antara usia 4 dan 6 bulan, untuk mencegah alergi.
Tetapi lebih baik Moms berbicara pada dokter spesialis anak sebelum memberikan MPASI memicu alergi.
Kalau Moms curiga Si Kecil bakat alergi, Moms dapat meminta Si Kecil diuji kapan saja oleh ahli alergi.
Jadi, makan kacang saat hamil tidak membuat anak alergi jika Moms dan Dads tidak ada alergi.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apakah Tidur Tengkurap Saat Hamil Berbahaya untuk Janin dan Sang Ibu?
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR