Nakita.id - Shandy Purnamasari merupakan salah satu sosok pengusaha ternama yang kini banyak dikenal orang.
Usaha skincare-nya pun melejit beberapa tahun belakangan ini.
Bahkan, produk skincare milik Shandy pun dipakai oleh artis-artis ternama.
Tak heran, bila kini Shandy bisa hidup mewah berkat usaha skincarenya tersebut.
Shandy dan suaminya yang bernama Gilang pun akrab disebut sebagai 'Sultan Malang' oleh banyak orang.
Keberhasilan Shandy mendirikan usaha skincare-nya pun tak lepas dari peran sahabatnya yakni Maharani Kemala Dewi.
Maharani sendiri merupakan seorang pengusaha juga asal Bali.
Shandy dan Maharani sendiri pun bekerja sama membesarkan bisnis skincarenya tersebut.
Selain rekan bisnis, Shandy dan Maharani memang bersahabat baik selama ini.
Bahkan kedekatan Shandy dan Maharani pun sudah seperti saudara kandung.
Akan tetapi, belum lama ini Shandy dan Maharani justru terlihat beradu mulut.
Hal tersebut bisa terjadi saat Maharani main ke Malang.
Shandy pun mengajak Maharani untuk memasak dan berbelanja ke supermarket.
Namun, setibanya di supermarket, Maharani justru tak fokus mencari bahan belanjaan yang diperlukan.
"Mangganya enak banget ini, eh tapi asam," tutur Maharani pada Shandy melansir dari kanal YouTube Maharani Kemala.
Shandy pun mengingatkan, agar Maharani tidak membeli bahan yang memang tak dibutuhkan.
Maharani pun berusaha menuruti keinginan Shandy untuk fokus mencari bahan yang memang diperlukan saja.
Namun, saat melihat keranjang belanjaan Shandy, Maharani justru kaget.
Karena, bagi Maharani, belanjaan Shandy sangatlah sedikit.
"Sultan Malang belanjanya cuma segini say?" kata Maharani menyindir Shandy.
Shandy pun menjawab singkat sindiran dari Maharani saat itu.
"Hemat pangkal kaya," tutur Shandy.
Akhirnya, Shandy dan Maharani pun berujung adu mulut saat berbelanja.
"Ini terlalu dikit, nanas kayaknya seru deh," tegas Maharani.
"Tuh kan, mau belanja apa belinya apa? Enggak fokus," kata Shandy.
Tak hanya sampai situ, perdebatan Shandy dan Maharani terus berlanjut sampai meja kasir. Keduanya saling berebut untuk bayar.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR