Nakita.id - Disamping pemenuhan gizi yang buruk, ada juga faktor lain yang memengaruhi tingginya angka stunting di Indonesia.
Misalnya, faktor lingkungan seperti kurangnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang buruk.
Menurut World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak karena kurangnya asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi psikososial yang tak memadai.
Salah satu cirinya adalah, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar anak-anak seusianya.
Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% per tahun 2021, jumlahnya menurun dari yang sebelumnya 27.7 persen tahun 2019.
Meski begitu, pemerintah punya target untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% di tahun 2024.
Berdasarkan riset oleh Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, penyebab stunting 40% berasal dari gizi buruk dan 60% karena tidak tersedianya air bersih serta sanitasi yang buruk.
Nah Moms, kira-kira apa kaitannya antara kondisi lingkungan yang buruk dan kelahiran stunting?
Yuk, simak penjelasannya!
dr. Juliawaty Salim, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di RS Mitra Keluarga Kemayoran, mengatakan bahwa kondisi lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kondisi ibu selama hamil.
Dijelaskan bahwa, kehamilan yang sehat berperan besar dalam menurunkan risiko terjadinya stunting pada anak.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR