Namun, Moms dan Dads memang wajib mencari tahu dari awal kira-kira berapa nominal yang dibutuhkan untuk anak masuk ke TK, SD, SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi.
Menurut Rista Zwestika, S.Sos., AWP., CFP, selaku Co-Head Advisory Finansialku sekaligus Perencana Keuangan, jika sudah mengetahui berapa nominal masing-masing yang dibutuhkan pada setiap jenjang pendidikan anak, maka Moms dan Dads bisa total semuanya.
Setelah itu, Moms dan Dads bisa lihat juga kondisi keuangan saat ini.
Serta, pastikan kira-kira berapa jumlah yang bisa disisihkan setiap bulannya.
Menyisihkan dari Awal Sebagian Pendapatan untuk Biaya Pendidikan Anak
Rista juga menjelaskan, ketika Moms dan Dads sudah tahu berapa nominal yang dibutuhkan sampai nanti anak lulus perguruan tinggi, maka konsisten untuk menyisihkan pendapatan tiap bulannya dari awal.
Sehingga, Moms dan Dads memang sudah memiliki budget tersendiri yang harus disisihkan setiap bulannya untuk biaya pendidikan anak.
Jadi, bukan sisa dari pendapatan setiap bulan saja ya Moms melainkan disisihkan.
Karena, jika Moms dan Dads mengandalkan sisa dari pendapatan saja, maka biaya pendidikan anak pun akan sulit terkumpul nantinya.
Rista juga berusaha memberikan contoh yang relevan untuk dipahami Moms dan Dads.
"Berapa yang bisa kita sisihkan dari awal? Contoh, ‘Ris anak aku baru lahir dan usianya 1 tahun, aku mau mempersiapkan biaya untuk dia masuk TK'. Oke, TK masuk usia 5 tahun, artinya ada waktu 4 tahun, setelah tadi dihitung misalkan sampai lulus TK anak membutuhkan biaya 50 juta, waktunya 4 tahun ya tinggal dibagi saja. Kemudian, kita lihat berapa kira-kira yang bisa kita sisihkan setiap bulannya," ungkap Rista dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Selasa (4/1/2022).
Rista juga mengingatkan ketika menghitung jumlah dana pendidikan anak jangan lupa untuk memasukkan inflasinya, yakni 10-15%
Hal tersebut penting dilakukan untuk mengatasi kenaikan dana pendidikan setiap tahunnya.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR