Nakita.id - Seringkali jadi pertanyaan banyak orang, tepatkah menyiapkan dana pendidikan anak dengan mengikuti asuransi pendidikan? begini kata perencana keuangan.
Dana pendidikan anak setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Hal tersebut disebabkan karena adanya inflasi yang terus meningkat.
Semakin tingginya jenjang pendidikan anak maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.
Berbicara soal biaya pendidikan anak kerap kali membuat para orang tua sakit kepala.
Karena dana yang dibutuhkan untuk membuat sang buah hati bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya memang tidak sedikit.
Sebagian besar orang tua rela banting tulang hanya demi menyekolahkan buah hatinya sampai perguruan tinggi.
Pasalnya, kebanyakan orang kini sudah mulai sadar bahwa betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan anak-anak dan juga kemajuan bangsa.
Tanpa adanya pendidikan sang buah hati tentu saja tidak akan terasah kemampuannya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan para orang tua untuk menyiapkan biaya pendidikan anak.
Saat ini banyak orang tua yang lebih memilih untuk mengikuti asuransi pendidikan. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Kebanyakan orang tua juga menilai bahwa mengikuti asuransi pendidikan merupakan hal yang tepat untuk menyiapkan biaya pendidikan anak.
Bahkan berdasarkan peliputan khusus yang dilakukan oleh Nakita.id salah satu orang tua murid berpendapat bahwa mengikuti asuransi pendidikan sangatlah penting.
"Sangat penting. Sebab, dengan mengikuti asuransi pendidikan baik orang tua maupun anak tidak takut akan adanya masalah dalam pendidikannya terutama dalam hal biaya pendidikannya," ungkap Supriyati dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Sabtu (1/1/2022).
Lantas Tepatkah Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dengan Mengikuti Asuransi Pendidikan?
Menurut seorang Perencana Keuangan Rista Zwestika, S.Sos., AWP., CFP, selaku Co-Head Advisory Finansialku mengatakan, sebenarnya cara yang cukup efektif untuk menyiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan melakukan investasi.
Karena asuransi sendiri merupakan produk yang berbicara mengenai mitigasi risiko.
Mitigasi risiko yang dimaksud adalah, Moms dan Dads mendapatkan perlindungan ketika mengalami masalah seperti sakit, meninggal dunia saat sedang menyiapkan biaya pendidikan anak.
Dengan asuransi pendidikan diharapkan anak bisa tetap sekolah meski orang tuanya sudah tidak bisa membiayai lagi.
Namun, jika Moms dan Dads memang belum paham soal investasi maka tak ada salahnya mulai mengikuti asuransi pendidikan.
Dengan mengikuti asuransi pendidikan tersebut setidaknya Moms dan Dads berusaha membangun kebiasaan untuk menyisihkan sebagian pendapatan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak ke depannya.
"Kalau misalkan saat ini Moms dan Dads belum terlalu paham dengan investasi bisa belajar untuk menabung atau menyisihkan dari awal dengan produk-produk asuransi pendidikan tadi, itu tidak masalah, yang terpenting kita membangung kebiasaan untuk menyisihkannya," ungkap Rista dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Selasa (4/11/2022).
Apabila Moms dan Dads sudah terbiasa menyisihkan pendapatan untuk dana pendidikan anak secara konsisten setiap bulannya maka bisa membuat biaya yang dibutuhkan lebih cepat terkumpulnya.
Asuransi dan Investasi
Rista juga mengingatkan apabila Moms dan Dads mengejar dana pendidikan anak karena adanya inflasi maka cara paling efektif adalah dengan melakukan investasi murni.
Sang Perencana keuangan tersebut juga mengingatkan, bahwa investasi dan asuransi bukan merupakan hal yang harus dibandingkan.
Investasi dan asuransi merupakan dua hal yang saling support dan dibutuhkan ketika orang tua menyiapkan dana pendidikan anak.
"Tapi, kalau untuk mengejar karena adanya inflasi maka bisa dengan melakukan investasi murni untuk mempersiapkan dana pendidikan anak. Jadi, disini saya mau klarifikasi juga, investasi dan asuransi bukan dua hal yang harus diperbandingkan tapi mereka saling support," sambung Rista.
Pentingnya Memiliki Plan Lain Ketika Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak
Ketika menyiapkan biaya pendidikan anak tentu saja tidak bisa menjamin akan selalu berjalan mulus dan sesuai rencana.
Karena tidak ada yang tahu keadaan ke dapannya nanti akan seperti apa.
Maka dari itu Rista mengingatkan agar Moms dan Dads memiliki lebih dari satu rencana atau plan ketika menyiapkan biaya pendidikan anak.
"Ketika orang tua sedang menyiapkan biaya pendidikan anak harus memiliki mitigasi risikonya. Ya, Moms dan Dads sama seperti kita orang hidup kita punya plan A, B, dan C, begitu juga dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak," tutup Rista.
Sehingga ketika plan pertama gagal, maka Moms dan Dads masih memiliki plan-plan selajutnya yang bisa dilakukan.
Supaya biaya pendidikan anak bisa tetap terkumpul sesuai waktu yang sudah ditentukan.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR