Peneliti dari Stanford University memutuskan untuk meneliti efek glukokortikoid pada tikus.
Terlihat bahwa glukokortikoid tingkat tinggi menyebabkan sel-sel lemak muncul dalam pemeriksaan yang dilakukan dengan mikroskop.
Namun, perubahan tingkat hormon ini tidak berpengaruh pada sel. Bahkan diamati tidak ada efek ketika glukokortikoid berlanjut pada tingkat yang sangat tinggi untuk periode terbatas.
Tingkat lemak dua kali lipat pada tikus yang terkena tingkat hormon stres yang tinggi selama 24 jam.
BACA JUGA: Ini Dia Makanan Favorit Rahasia Umur Panjang Pria Tertua di Dunia!
Inilah sebabnya mengapa Mary Teruel, yang merupakan kepala proyek penelitian, mengatakan bahwa munculnya lemak tidak terkait dengan asupan makanan tetapi pada periode stres.
Teruel mengatakan, penelitian ini dapat memiliki efek yang berbeda pada orang-orang bahkan jika itu dilakukan di lingkungan laboratorium.
Maka itu Teruel berencana mengadakan lebih banyak tes lanjutan yang melibatkan lebih banyak lagi peserta.
Teruel menjelaskan bahwa stres dapat dikelola pada siang hari, tetapi itu bisa berbahaya jika terus berlanjut di malam hari. Demikian menurut hasil penelitian. (*)
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR