Nakita.id.- Moms yang sudah berdiet mati-matian namun tak jua menurunkan berat badan mungkin mulai kesal dan menyalahkan nafsu makannya.
Jangan ya, Moms, sebabnya hasil penelitian terbaru justru memaparkan tidak ada hubungannya antara nafsu makan dan kegemukan.
Menurut penelitian oleh Departemen Kedokteran di Universitas Stanford di AS, stres lah (bukan nafsu makan!) yang dapat menyebabkan Moms bertambah berat badan karena perubahan yang dibuatnya di sel-sel lemak .
BACA JUGA: Inilah 5 Jenis Lemak pada Tubuh, Berikut Cara Menyingkirkannya
Diterbitkan dalam jurnal medis bernama Cell Metabolism pada hari Kamis (26/04/2018), penelitian mengungkapkan bahwa stres kronis adalah alasan munculnya sel-sel lemak baru.
Hormon yang disebut glukokortikoid, yang disekresikan ketika kita stres, dapat menuntun kita untuk menambah berat badan, mengubah beberapa sel tertentu menjadi sel-sel lemak.
Oleh karena itu, telah ditemukan bahwa tidak hanya makanan yang kita konsumsi ketika kita stres, tetapi juga tingkat stres tinggi untuk jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
BACA JUGA: Nyeri Payudara Selama Kehamilan, Begini Cara Mengatasinya Moms!
Hingga saat ini, diyakini bahwa penyebab bertambahnya berat badan adalah meningkatnya nafsu makan akibat kortisol, hormon stres.
Peneliti dari Stanford University memutuskan untuk meneliti efek glukokortikoid pada tikus.
Terlihat bahwa glukokortikoid tingkat tinggi menyebabkan sel-sel lemak muncul dalam pemeriksaan yang dilakukan dengan mikroskop.
Namun, perubahan tingkat hormon ini tidak berpengaruh pada sel. Bahkan diamati tidak ada efek ketika glukokortikoid berlanjut pada tingkat yang sangat tinggi untuk periode terbatas.
Tingkat lemak dua kali lipat pada tikus yang terkena tingkat hormon stres yang tinggi selama 24 jam.
BACA JUGA: Ini Dia Makanan Favorit Rahasia Umur Panjang Pria Tertua di Dunia!
Inilah sebabnya mengapa Mary Teruel, yang merupakan kepala proyek penelitian, mengatakan bahwa munculnya lemak tidak terkait dengan asupan makanan tetapi pada periode stres.
Teruel mengatakan, penelitian ini dapat memiliki efek yang berbeda pada orang-orang bahkan jika itu dilakukan di lingkungan laboratorium.
Maka itu Teruel berencana mengadakan lebih banyak tes lanjutan yang melibatkan lebih banyak lagi peserta.
Teruel menjelaskan bahwa stres dapat dikelola pada siang hari, tetapi itu bisa berbahaya jika terus berlanjut di malam hari. Demikian menurut hasil penelitian. (*)
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR