Eni menjelaskan bahwa 2 dari 3 remaja tidak sarapan pagi, padahal sarapan pagi adalah salah satu aktivitas penting yang seharusnya dilakukan setiap hari.
Mengingat sarapan pagi sangat diperlukan untuk membentuk energi dan kesiapan seseorang dalam menjalani serangkaian rutinitas sepanjang hari.
Bahkan, sarapan pagi juga disebut-sebut dapat membuat seseorang selalu berpikir positif, ceria, dan kooperatif.
Selanjutnya, 1 dari 2 remaja konsumsi makanan siap jadi lebih dari 1 kali sehari.
Eni melihat kebiasan mengonsumsi makanan siap jadi ini dari kebiasaan remaja yang sering jalan-jalan ke mall.
Dimana pada saat itulah, kemungkinan remaja mengonsumi makanan siap jadi menjadi lebih besar.
"Setiap minggu saat jalan-jalan ke mall, mungkin tidak apa-apa. Tetapi jika sudah lebih dari 1 kali sehari artinya makanan (siap jadi) sudah menjadi makanan pokok. Padahal kandungan gizinya bukan gizi seimbang," jelasnya.
BACA JUGA: Miliki Kelainan Genetik Langka, 4 Seleb Ini Buktikan Untuk Sukses Tak Harus Sempurna!
1 dari 4 remaja komsumsi soft drink lebih dari 1 kali sehari.
Eni menjelaskan bahwa tak dapat dipungkiri, ketersediaan dan kemudahan akses remaja mengonsumsi soft drink saat ini membuat mereka jadi terbiasa mengonsumsinya.
Mereka bisa dengan mudah mendapatkanya di kantin sekolah atau bahkan supermarket terdekat.
"Padahal kandungan gula dalam soft drink sangat tinggi. Jadi kalau standartnya kita dalam sehari hanya boleh 4 sendok teh gula pasir, padahal dalam satu kaleng soft drink itu sudah mengandung beberapa sendok.
Sehingga standart kita mengonsumsi gula pasir dalam sehari sudah dilampaui dengan satu kali meminum satu kaleng soft drink," jelas Eni.
BACA JUGA: Bakteri Di Jalan Lahir Wanita Dapat Cegah Persalinan Prematur
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR