Nakita.id - Moms mungkin tidak asing dengan istilah keracunan makanan. Keracunan makanan terjadi akibat konsumsi makanan yang mengandung kuman atau zat beracun.
Bakteri ada di sekitar kita, sehingga kasus keracunan makanan ringan sering terjadi.
BACA JUGA: Duh Sering Dilakukan! 6 Kesalahan Memasak Ini Ternyata Picu Keracunan
Gejala dari keracunan makanan meliputi mual, muntah dan sakit perut, diare hingga demam.
Keracunan makanan bisa terjadi dalam taraf ringan dan berlangsung hanya dalam waktu singkat, namun juga dapat menjadi lebih serius.
Selain itu, makanan mentah dan sayuran yang tidak dicuci, bisa mengandung kuman yang menyebabkan keracunan makanan.
BACA JUGA: Tak Kalah Cantik! Begini Wajah Kakak Perempuan Nia Ramadhani
Sumber keracunan yang paling mungkin yaitu makanan dari hewan, seperti daging, unggas (seperti ayam), telur, susu, dan seafood (seperti udang dan kerang).
Beberapa bakteri yang paling umum menyebabkan keracunan adalah Salmonella, Listeria, Campylobacter dan E. coli.
Inilah hal yang harus dilakukan untuk mencegah keracunan makanan:
* Cuci buah dan sayuran dengan baik sebelum memakannya.
* Hanya makan makanan yang dimasak dengan benar. Jika Moms menemukan potongan ayam yang terlihat merah muda dan mentah di dalamnya, lebih baik tidak dikonsumsi.
* Perhatikan makanan sebelum mengonsumsinya.
BACA JUGA: Hidup Perempuan Ini Berubah Drastis Usai Jalani Operasi Lasik, Begini Kisahnya!
Mungkin saja makanan telah terkontaminasi jamur, jamur pada makanan bisa berwarna hijau, merah muda, putih, atau coklat.
Itu juga sering menjadi pertanda bahwa makanan telah basi. Jika ada sisa makanan, panaskan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Dengan memanaskannya, kita bisa membunuh bakteri yang tumbuh dalam makanan.
* Jangan mengonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa.
* Simpan makanan dalam lemari es.
Dengan meletakkan makanan di lemari es, maka akan mengurangi perkembangan bakteri. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kids health |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR