Nakita.id - Moms dan Dads wajib tahu, berikut tips menyiapkan dana pendidikan anak menurut psikolog.
Berbicara mengenai pendidikan anak memang kerap kali membuat para orang tua ketar-ketir.
Terutama bagi para orang tua yang tidak mau menyiapkan dana pendidikan anak dari jauh-jauh hari pasti akan merasa begitu stres ketika sang buah hati memasuki usia sekolah.
Padahal, tidak mau mempersiapkan dana pendidikan anak dari jauh hari bisa merugikan diri sendiri dan juga sang buah hati.
Bagaimana tidak? apabila tidak ada persiapan Moms dan Dads terpaksa tidak bisa memasukkan sang buah hati ke sekolah terbaik karena keterbatasan biaya.
Mungkin juga sang buah hati akan merasa sedih karena tidak bisa masuk ke sekolah impiannya.
Karena untuk masuk ke sekolah yang kualitasnnya tinggi memang tidak murah.
Perlu diingat juga, ketika sang anak hendak masuk sekolah bukan hanya membutuhkan biaya untuk masuk ke sekolah tersebut saja. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Melainkan juga butuh biaya untuk membeli atribut seperti seragam, sepatu, tas, dan lainnya yang tentu saja membutuhkan biaya.
Baca Juga: Jenis Vaksin Covid untuk Anak Sekolah, Moms Harus Tahu Agar Tak Terlewat
Penyebab Pasangan Suami Istri Cekcok Saat Anak Hendak Masuk Usia Sekolah
Ketika anak memasuki usia sekolah banyak orang tua yang justru merasa sakit kepala.
Karena harus memikirkan biaya, dan juga sekolah yang tepat untuk sang buah hati.
Hal tersebut tentu saja berpotensi buat pasangan suami, istri cekcok.
Karena setiap pasangan suami, istri tentu memiliki keinginan masing-masing untuk buah hatinya.
Namun, menurut Dr. Endang Widyorini seorang Psikolog Sekaligus Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah, ketika anak memasuki usia sekolah seharusnya para orang tua merasa begitu bahagia.
"Pada saat anak masuk sekolah merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi para orang tua, bukan sebaliknya karena anak masuk ke jenjang studi lebih lanjut," ungkap Dr. Endang dalam peliputan khusus bersama Nakita.id, Selasa (18/1/2022).
Akan tetapi, menurut Endang percekcokkan tersebut sebenarnya bisa saja dihindari.
"Jadi, sesungguhnya ini adalah hal yang membahagiakan dan membanggakan orang tua, tapi kenapa bisa terjadi suatu kemarahan atau cekcok antara suami istri? Sebetulnya hal tersebut bisa dihindari," sambung Endang.
Baca Juga: Mulai Sekarang Terapkan Pola Makan Seperti Ini Jika Ingin Anak Cerdas di Rumah dan di Sekolah
Cara Agar Suami Istri Tidak Cekcok Ketika Anaknya Hendak Masuk Sekolah
Untuk meminimalisir pertengkarang antara suami, istri ketika sang anak hendak masuk sekolah adalah dengan melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari.
Bagi Endang, pendidikan anak merupakan suatu hal yang seharusnya sudah direncanakan.
Serta, para orang tua juga harus memastikkan skala prioritas pendidikan anak mau ditaruh dimana.
Kalau memang dianggap penting maka tempatkanlah di posisi yang tinggi dan direncanakan dari jauh-jauh hari.
"Artinya, anak itu bisa sekolah karena pendidikan anak seharusnya sudah direncanakan tergantung dari kita memberikan skala prioritas dimana, kalau kita memberikan skala prioritas pada tingkat yang tinggi maka harus direncanakan terlebih dahulu," sambung Endang.
Apabila sudah direncanakan dari jauh hari maka Moms dan Dads pun tidak perlu pusing lagi.
Sehingga kemungkinan untuk cekcok pun menjadi minim karena semua sudah dipersiapkan matang.
Sang buah hati tinggal masuk ke sekolah yang sudah ditentukan tanpa perlu lagi memikirkan biaya.
Pentingnya Menempatkan Pendidkan Anak di Skala Prioritas Utama
Perlu disadari, sampai saat ini masih banyak orang tua yang tidak mengutamakan pendidikan anaknya.
Sehingga enggan untuk melakukan persiapan dari jauh-jauh hari.
Padahal, menurut Endang pendidikan anak seharusnya menempati skala prioritas utama.
Mengapa begitu? karena dengan memberikan pendidikan yang baik sama saja orang tua telah membekali sang buah hati untuk lebih mandiri di masa dewasa nantinya.
"Pada saat tidak punya uang, ya bagaimana caranya untuk mempriorotaskan dana pendidikan anak. Jadi, pendidikan anak harus menemati skala prioritas yang utama karena pendidikan merupakan hal yang penting dan tentang bagaimana orang tua memberikan bekal untuk anak lebih mandiri pada saat nanti ia dewasa," ungkap Endang.
Endang juga menegaskan kembali, melakukan perencanaan untuk pendidikan anak sangat penting untuk dilakukan orang tua.
Sang psikolog juga menyarankan agar para orang tua mencari tahu dimana anaknya akan disekolahkan, berapa biaya yang dibutuhkan jauh sebelum sang buah hati memasuki usia sekolah.
"Jadi, sebelumnya harus membuat perencanaan. Misalnya, tahun depan anak saya masuk sekolah maka kira-kira membutuhkan uang berapa? Mau sekolah dimana?" tutup Endang.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR