Lutut bayi harus direntangkan, pahanya harus ditopang, dan pinggulnya harus ditekuk.
Jika posisi pinggul bayi berada dekat di dalam gendongan dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko displasia pinggul.
Para orangtua kadang terlena dengan harga sehingga terkadang kurang memperhatikan keselamatan bayi saat digendong.
Pilihlah jenis gendongan yang sudah pasti aman digunakan, untuk memastikan keamanannya Moms bisa mencari gendongan bayi dengan standar di Indoenesia.
Periksa apakah gendongan dilengkapi instruksi tertulis, visual, atau video yang mudah dipahami untuk menunjukkan kepada Moms cara menggunakannya dengan aman.
Tips memilih gendongan bayi yang nyaman bisa dimulai dengan mencari tali bahu yang lebar dan empuk yang melintang di punggung, serta tali pinggang yang lebar.
Cara ini perlu diperhatikan untuk membantu mendistribusikan berat badan secara merata dan mengurangi tekanan pada bahu.
Pastikan gendongan bayi nyaman digunakan diberbagai musim.
Tidak membuat bayi kegerahan pada musim panas, tetapi juga menghangatkan ketika musim dingin.
Carilah gendongan bayi yang dapat diubah, sehingga bayi dapat menghadap ke depan dengan aman.
Periksa juga instruksi pada gendongan untuk mengetahui berat badan maksimum untuk menggunakan gendongan tersebut.
Sebaiknya Moms tak perlu menggendong bayi ketika mereka mulai merasa nyaman saat digendong.
Gendongan bayi sangat tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah usia empat bulan atau bayi yang belum bisa mengangkat kepalanya.
Hal ini penting dilakukan karena saat usia dan kondisi seperti itu bayi berisiko lebih besar mengalami cedera leher jika digendong menggunakan gendongan.
Baca Juga: Meski Terbukti Aman, Ternyata Gendongan Modern Memiliki Kelemahan Ini Menurut Dokter Spesialis Anak
Source | : | raising children |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR