Seperti pegawai pada umumnya, pria ini meminta cuti untuk bulan madu.
Ia pun meminta cuti dalam waktu yang cukup lama, yaitu tiga minggu.
"Semua orang tahu aku akan menikah," jelasnya dikutip dari Newsweek, Senin (17/1/2022).
"Aku punya akumulasi liburan lima minggu dan tidak berpikir itu akan menjadi masalah besar, terutama karena aku memintanya hampir delapan minggu sebelumnya," imbuhnya.
Namun, keinginannya untuk bulan madu terpaksa harus pupus karena manajernya menolak permintaannya untuk liburan.
Tak ingin menjadi masalah, pria itu langsung menghubungi bosnya melalui telepon dan e-mail.
Kekecewaannya kian bertambah ketika menerima balasan e-mail yang berbunyi, "Dengar, kami membutuhkan orang-orang yang berdedikasi, jika Anda pikir dapat mengambil cuti tiga minggu untuk berlibur, Anda perlu mempertimbangkan kembali posisi Anda di sini,".
Terkejut dengan balasan e-mail atasannya, namun pria itu tak tinggal diam.
Menariknya, alih-alih memohon pada atasannya, pegawai itu justru menulis balasan “tidak perlu pertimbangan”.
Tak berhenti sampai di situ, ia juga langsung menyerahkan surat pengunduran diri.
E-mail itu ia teruskan ke HR dan meminta bosnya untuk memberitahu dia tentang tugas transisi.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR